Antrean di Pelabuhan Ketapang, Wisatawan Batal ke Banyuwangi  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 17 Maret 2016 11:50 WIB

Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Antrean panjang kendaraan bermotor di pelabuhan penyeberangan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, mulai berdampak pada perekonomian daerah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengeluhkan beberapa tamunya terpaksa tak jadi berkunjung gara-gara kemacetan di pelabuhan penyeberangan asal. “Sebagian tamu saya kembali, enggak jadi masuk Banyuwangi karena macet,” kata Anas kepada wartawan di Universitas Airlangga, Surabaya, Rabu, 16 Maret 2016.

Anas mencontohkan, salah satu kawasan wisata yang terdampak ialah Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo. Jumlah turis wisata bawah laut yang satu arah dengan Pelabuhan Ketapang itu turun drastis. “Akibat adanya kemacetan ini, wisatawan jadi turun 50 persen. Padahal jaraknya kira-kira 5 kilometer dari penyeberangan,” ujarnya.

Bupati kelahiran Banyuwangi itu berharap Kementerian Perhubungan segera menerjunkan tim teknologi informasi untuk mempercepat proses pencatatan manifes. “Supaya manifesnya enggak manual. Terlalu lama.”

Menurut Anas, penerapan teknologi informasi amat diperlukan saat proses pencatatan manifes. Sistem pencatatan itu diberlakukan lebih ketat sejak kecelakaan kapal motor penumpang Rafelia 2 di Selat Bali, Jawa Timur, Jumat, 4 Maret lalu. Meskipun kebijakan pelarangan pemakaian kapal Landing Craft Tank (LCT) atau kapal barang oleh Kementerian Perhubungan sudah diberlakukan per 1 Januari 2016.

Lashing atau penguatan ikatan muatan kapal menjadi masalah sendiri lantaran membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Setelah naik kapal, catatan tersebut berpindah lagi ke daftar manifes yang membutuhkan waktu 15 menit. Padahal sebelumnya orang yang akan masuk ke truk tak memerlukan pencatatan manifes.

“Kalau seperti ini diteruskan, kemacetan yang terjadi akan mengganggu ekonomi di daerah. Namun kami memahami zero tolerant safety juga penting,” tuturnya.

Untuk sementara, Anas menyatakan telah menggelar rapat koordinasi agar terjadi percepatan proses. Salah satunya ialah mengumpulkan dua syahbandar Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Rapat tersebut menghasilkan kesepakatan penyatuan dokumen manifes agar terbit surat izin berlayar (SIB). “Sudah disepakati, mereka (syahbandar) mau menerima.”

Solusi temporal itu membuahkan hasil. Kemacetan diklaim sudah turun dari 5 kilometer pada Selasa, 15 Maret lalu, menjadi 3 kilometer.

Truk yang selama ini menggunakan LCT untuk menyeberang ke arah Pelabuhan Gilimanuk dilarang mengangkut penumpang. Karena hanya diperbolehkan mengangkut barang dan kendaraan, antrean kendaraan tak terhindarkan. Jumat pekan lalu, kemacetan bahkan mengular hingga sepanjang 12 kilometer.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

9 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

11 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

17 hari lalu

Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

Turis wanita ini mencuri ikat pinggang dan produk kosmetik yang nilainya belasan juta di Bandara Changi Singapura.

Baca Selengkapnya

Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

20 hari lalu

Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

21 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.

Baca Selengkapnya

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

36 hari lalu

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kereta-kereta yang Terdampak Banjir di Stasiun Tawang Semarang, Kata Sandiaga soal Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta

52 hari lalu

Terkini: Kereta-kereta yang Terdampak Banjir di Stasiun Tawang Semarang, Kata Sandiaga soal Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta

Sejumlah perjalanan kereta api terdampak banjir yang mengepung Kota Semarang hingga Kamis, 14 Maret 2024. Banjir juga merendam Stasiun Tawang.

Baca Selengkapnya

Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta, Sandiaga Sebut Masyarakat Jangan Baper dan..

52 hari lalu

Turis Malaysia Beri Rating 0 saat Liburan ke Jakarta, Sandiaga Sebut Masyarakat Jangan Baper dan..

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan warga negara Indonesia tidak perlu baper atas kritik oleh turis asal Malaysia yang baru-baru datang ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

58 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya