Dwelling Time Efektif, ALFI Apresiasi Kinerja Pemerintah

Reporter

Selasa, 15 Maret 2016 16:36 WIB

Sejumlah peti kemas dirunkan dari kapal barang di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi logistik dan forwarder Indonesia (Alfi) menyatakan upaya Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui instansi teknis terkait dalam penanganan persoalan masa inap barang atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta semakin efektif.

Hal itu dirasakan pengguna jasa karena terbukti dwelling time kini terus menurun hingga kurang dari empat hari.

Ketua Alfi DKI Jakarta Widijanto mengatakan,saat ini pelaku usaha forwarder maupun pemilik barang impor sudah memiliki komitmen yang sama dalam mempercepat lalu lintas barang ketimbang harus terkena tarif progresif penumpukan peti kemas impor 900% mulai hari kedua yang berlaku sejak 1 Maret 2016 di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Sejak diberlakukan tarif progresif penumpukan itu, kini perusahaan Forwarder selaku yang mewakili pemilik barang dituntut kerja lebih cepat dalam proses pengurusan pengerjaan dokumen maupun delivery barang keluar pelabuhan.Karena itu kami juga berharap Kementerian dan Lembaga (KL) terkait dapat mempercepat kinerja khususnya terhadap penyelesaian dokumen barang impor kategori larangan pembatasan atau lartas,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa, 15 Maret 2016.

Dia juga mengatakan, pengenaan denda penumpukan sebesar Rp 5 juta/kontainer mulai hari ke empat sebagaimana diwacanakan Menko Kemaritiman Rizal Ramli justru tidak ada landasan hukumnya dan menakutkan pemilik barang. "Jika denda Rp 5 juta ini yang terjadi tidak ada pemilik barang yang mau masuk Priok," katanya.

Widijanto menambahkan, peran Cikarang Dry Port (CDP) sebagai port destination kargo impor dalam menjaga dwelling time dan kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok juga memberikan alternatif bagi pemilik barang meskipun pengawasan terhadap kegiatan perpindahan atau angkut lanjut dengan dokumen pabean BC.1.1A dari Priok ke CDP tersebut perlu ditingkatkan.

Widijanto juga menyampaikan bahwa pernyatan dari asosiasi logistik indonesia (ALI) yang menyebutkan pemerintah gagal dan salah langkah dalam penanganan dwelling time di Pelabuhan Priok sangat tendensius dan berbau politis sehingga justru tidak memberikan solusi pemikiran yang jitu.

Menurut dia, kapasitas ALI hanya sebagai komunitas pemerhati bidang logistik dan bukan representasi dari perusahaan atau pelaku bisnis logistik nasional yang terjun langsung dalam proses bisnis jasa kepelabuhanan dan angkutan laut di pelabuhan Tanjung Priok.

“Kami perusahaan forwarder yang merasakan langsung di lapangan bagaimana dampak suatu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dwelling time itu. Saat ini rasanya sudah banyak kemajuan, tetapi kalau tidak juga pasti kami kritisi. Ini kan fair, jadi jangan semua kebijakan pemerintah selalu dianggap keliru,” katanya.

Alfi, kata dia, juga sudah menyediakan layanan pengaduan persoalan perusahan forwarder dan logistik terkait agar bisa ditindaklanjuti langsung oleh instansi berwenang dalam proses percepatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok. "Ini merupakan bagian dari komitmen pelaku usaha turut andil secara langsung dalam mengurai kendala yang ada di lapangan,” ucapnya.

Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jakarta Bay M.Hasani mengatakan instansinya memantau pergerakan dwelling time di Pelabuhan Priok secara real time dengan perangkat informasi dan teknologi (IT) yang sudah disiapkan di Kantor OP Tanjung Priok. “Setiap saat pergerakan dwelling time yang terintegrasi dengan data base instansi terkait lainnya maupun pengelola terminal peti kemas di pelabuhan Priok itu kini sudah bisa di pantau, dan kami siapkan petugas khusus untuk itu, dan sampai sekarang berjalan kondusif,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa, 15 Maret 2016.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita menyatakan pemerintahan Joko Widodo gagal mengatasi masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, kendati Presiden sudah mengganti Menteri Koordinasi Bidang Maritim.

Menurut Zaldi, penyelesaian masalah dwelling time yang menjadi penyakit kronis sejak sepuluh tahun lalu tidak kunjung tuntas. “Penyebab masalah dwelling time ini tidak tuntas penyelesaiannya karena obat yg dipakai selama ini salah. Dunia usaha sudah memberikan obat yang benar, tapi tidak dijalankan oleh pemerintah dan BUMN,” katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Pengusaha Truk Keluhkan Dwelling Time Priok Lebih dari 4 Hari

29 Januari 2018

Pengusaha Truk Keluhkan Dwelling Time Priok Lebih dari 4 Hari

Longgarnya pengawasan dari instansi terkait ditengarai menjadi penyebab melambungnya rerata masa inap barang dan peti kemas atau dwelling time.

Baca Selengkapnya

Pelindo Catat Bongkar Muat di Tanjung Perak Naik 31 Persen

18 Juli 2017

Pelindo Catat Bongkar Muat di Tanjung Perak Naik 31 Persen

PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak mencatat kenaikan bongkar
muat petikemas sebesar 31 persen.

Baca Selengkapnya

Menko Darmin: Dwelling Time 1,9 Hari Ditargetkan Tahun Ini

26 Juni 2017

Menko Darmin: Dwelling Time 1,9 Hari Ditargetkan Tahun Ini

Menko Perekonomian Darmin Nasution berjanji dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok akan jadi 1,9 hari saja pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ketua ALI Tak Ingin Data Dwelling Time Keliru, Ini Tindakannya

30 Maret 2017

Ketua ALI Tak Ingin Data Dwelling Time Keliru, Ini Tindakannya

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)menghimbau Pemerintah dan instansi terkait agar tidak menggunakan data waktu tunggu petikemas

Baca Selengkapnya

3 Menteri Ini Cek Data Izin Ekspor-Impor Online di INSW  

6 Februari 2017

3 Menteri Ini Cek Data Izin Ekspor-Impor Online di INSW  

Per siang ini, berdasarkan data INSW dari pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh Indonesia, izin impor telah mencapai 678 dokumen.

Baca Selengkapnya

Begini Trik Polisi Awasi Dwelling Time di Pelabuhan Makassar

19 November 2016

Begini Trik Polisi Awasi Dwelling Time di Pelabuhan Makassar

Ini untuk mempercepat proses pengeluaran barang dari pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Dwelling Time di Pelabuhan Makassar Diklaim Tercepat  

19 November 2016

Dwelling Time di Pelabuhan Makassar Diklaim Tercepat  

Pemangkasan waktu tunggu mulai menurun sejak Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Menteri Asman Minta Layanan Publik Buka Sabtu-Ahad

18 November 2016

Menteri Asman Minta Layanan Publik Buka Sabtu-Ahad

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur berencana membuat aturan PNS tak boleh libur Sabtu dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Dwelling Time Lama di Pelabuhan Makassar

27 Oktober 2016

Ini Penyebab Dwelling Time Lama di Pelabuhan Makassar

Pengurangan jumlah buruh diduga sengaja dilakukan pihak perusahaan penyedia buruh untuk meraup keuntungan.

Baca Selengkapnya

Menteri Luhut: Dry Port Solusi Tekan Dwelling Time  

21 Oktober 2016

Menteri Luhut: Dry Port Solusi Tekan Dwelling Time  

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan dry port sebagai solusi efektif untuk menekan dwelling time.

Baca Selengkapnya