TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Indosat Tbk (ISAT) Harsya Denny Suryo mengatakan perseroan akan menurunkan porsi utang dalam bentuk dolar hingga 20 persen. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko dari dampak fluktuasi kurs mata uang.
"Tahun lalu porsinya masih 24 persen. Itu sudah turun dari sebelumnya yang mencapai 50 persen," kata Harsya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin, 14 Maret 2016.
Diakuinya, kinerja keuangan 2015 memang terpengaruh kurs mata uang. Namun, dia tak memerinci pencapaian detail perseroannya. "Tanggal 24 Maret 2016 mendatang baru akan kami publikasikan laporan keuangan tahun 2015."
Dalam laporan keuangan terakhirnya di kuartal III 2015, Indosat membukukan kerugian Rp 1,12 triliun. Angka itu membaik daripada catatan kerugian di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,41 triliun.
Di periode tersebut, emiten telekomunikasi memang sedang menunjukkan tren negatif. Tercatat Hanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menunjukkan raihan positif. Perusahaan milik pemerintah itu membukukan laba bersih Rp 11,545 triliun atau naik sekitar 2,4 persen daripada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun PT XL Axiata Tbk, juga merugi hingga Rp 506 miliar.
Harsya berharap nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini bisa bertahan di kisaran Rp 13 ribu per dolar Amerika Serikat. Dengan begitu, beban perusahaan akan berkurang. Selain kurs, kata dia, yang menjadi perhatian utama perseroan adalah makin ketatnya kompetisi dengan para rival.
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
29 Mei 2023
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.