Sawah Kebanjiran, Petani di Klaten Dapat Klaim Asuransi

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 11 Maret 2016 16:31 WIB

Asuransi Jasindo. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Klaten - Sebagian petani di Kabupaten Klaten mulai merasakan manfaat pentingnya menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Sekitar 150 petani dari 10 kelompok tani di Kecamatan Karangdowo yang terancam gagal panen akibat terendam banjir mendapat klaim AUTP dengan jumlah total Rp 170,274 juta pada Jumat, 11 Maret 2016.

“Klaim sebesar itu untuk sawah seluas 28,379 hektare yang sempat terendam banjir pada Februari lalu,” kata Kepala Dinas Pertanian Klaten Wahyu Prasetyo seusai menyerahkan klaim AUTP kepada para petani di kantornya. Wahyu mengatakan, para petani di 10 kelompok tani itu menjadi peserta AUTP sejak masa tanam pertama, Oktober-November 2015.

AUTP diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2015. AUTP dikelola PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Badan Usaha Milik Negara di bidang asuransi. Pada awal masa tanam pertama (MT 1), sebanyak tujuh daerah di eks-Karesidenan Surakarta masing-masing mendapat kuota 21.000 hektare lahan untuk diasuransikan.

Namun, baru 5.635 hektare lahan dari total 33.000 hektare lahan di Klaten yang diasuransikan. Jumlah peserta AUTP di Klaten sekitar 25.000 petani. Menurut Wahyu, AUTP melindungi para petani dari ancaman gagal panen akibat bencana seperti banjir, kekeringan, hingga serangan hama.

Sejatinya, premi yang musti dibayarkan untuk tiap musim tanam sebesar Rp 180.000 per hektare. Karena pemerintah memberikan subsidi sebesar 80 persen, petani cukup membayar premi Rp 36.000 per hektare tiap musim tanam. Jika peserta AUTP mengalami gagal panen, PT Jasindo akan membayar ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare.

Lantaran mayoritas petani di Klaten hanya memiliki lahan sekitar 2.500 meter persegi, maka premi yang dibayarkan hanya Rp 9.000 per musim tanam dan ganti ruginya sebesar Rp 1,5 juta. Asuransi pertanian bisa diakses seluruh petani yang menggarap lahan pribadi maupun lahan sewa.

Kepala PT Jasindo eks Karesidenan Surakarta, Aryo Yudha Prakoso, mengatakan klaim AUTP hanya bisa dicairkan jika kerusakan sawahnya minimal 70 persen dan luas maksimal dua hektare. “Kami menargetkan tahun ini jumlah peserta AUTP bisa meningkat tiga kali lipat dibandingkan pada awal masa tanam pertama,” kata Aryo.

Menurut Mantri Tani Kecamatan Karangdowo, Sri Urip, total luas sawah di Karangdowo sekitar 2.053 hektare. Pada awal Februari lalu, sekitar 300 hektare sawah di Karangdowo terendam banjir selama beberapa hari sehingga terancam puso (gagal panen). “Sebab, tanaman padi di sawah yang terendam banjir itu baru berumur sekitar 50 hari,” kata Sri.

Dengan adanya progam AUTP, Sri berujar, para petani di Karangdowo cukup terbantu karena bisa menjadi modal untuk menanam padi lagi di musim berikutnya. “Di Karangdowo, petani yang menjadi peserta AUTP tersebar di tujuh desa,” ujar Sri.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

15 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

33 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

51 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

51 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

51 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

51 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

54 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya