Gubernur BI: Sentimen Regional Dorong Penguatan Rupiah  

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 21:02 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai, penguatan rupiah yang terjadi belakangan ini tidak lepas dari sentimen eksternal. Ia mengatakan perkembangan pasar regional mendorong rupiah ke posisi yang baik. "Ini artinya negara di luar memberikan sinyal positif kepada Indonesia," kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.

Agus tidak menjawab saat ditanya berapa lama tren penguatan rupiah bakal berlanjut. Begitu juga dengan fundamental rupiah yang sebenarnya. "Yang kami jaga volatilitasnya tidak terlalu tinggi," ucapnya.

Rupiah saat ini berada di posisi 13.029 per dolar Amerika Serikat. Pekan lalu, pergerakan rupiah ada di level 13.260 sampai 13.159 per dolar. Pagi tadi, rupiah sempat menyentuh angka 12.984.

Lebih lanjut, Bank Indonesia merilis, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2016 tercatat US$ 104,5 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan akhir Januari 2016 yang mencapai US$ 102,1 miliar.

Peningkatan tersebut, ujar Agus, dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, yang berasal dari penerimaan minyak dan gas, penarikan pinjaman pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Angka itu jauh melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa itu dinilai cukup membiayai 7,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, level cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.




ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya