Rupiah Bisa Terus Menguat Jika Tak Ada Kejadian Luar Biasa  

Senin, 7 Maret 2016 12:34 WIB

Anggota DPR Melchias Marcus Mekeng. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan nilai tukar diperkirakan bakal masih akan terjadi, kecuali ada kejadian luar biasa dalam waktu dekat. “Kecuali ada satu kejadian yang luar biasa, rupiah bisa naik (melemah) lagi,” ujar Ketua Indonesia Money Broker Association Melchias M. Mekeng di Bursa Efek Indonesia, Senin, 7 Maret 2016.

Pernyataan tersebut merespons penguatan kurs rupiah belakangan ini. Hari ini kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah di level 13.159 per dolar Amerika Serikat.

Baca juga: Rupiah Masih Bertahan di Zona Hijau

Angka ini menguat dibanding pada akhir pekan lalu, ketika pada Jumat rupiah berada di kisaran 13.260 per dolar AS. Bila dibandingkan dengan asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, yang mematok kurs rupiah di level 12.900 per dolar AS, nilai tukar saat ini sudah sangat menguat.

Keyakinan Mekeng tak lepas dari pengalaman nilai tukar rupiah pada 1997. Saat itu kurs rupiah mencapai 16 ribu per dolar AS, lalu menguat drastis ke level 6.800 berkat kebijakan Presiden Habibie.

Meski begitu, mantan anggota DPR ini berharap penguatan rupiah tak terlalu cepat terjadi. "Ekspor dan impor bisa jadi tidak kompetitif terhadap barang-barang di luar negeri jika penguatan terjadi terlalu cepat," tuturnya.

Baca juga: Rupiah Menguat, Darmin: Karena Perekonomian Membaik

Menurut Mekeng, penguatan kurs rupiah ke angka 12.500 per dolar AS bisa menjadi titik awal. Di angka tersebut, perusahaan dapat menyesuaikan biaya produksi mereka. "Mudah-mudahan, di angka itu, penjualan barangnya masih bisa kompetitif," ucapnya.

Lebih jauh, Mekeng menyatakan, tak perlu ada kebijakan moneter baru untuk menguatkan rupiah karena saat ini kondisi masih stabil dan belum mendesak. "Kalau pakai kebijakan, nanti jadi imun," ucapnya.

Mekeng mengatakan justru kebijakan negara tetangga Indonesia yang perlu dikhawatirkan. "Jangan sampai Cina mendevaluasi yuan. Itu lebih berbahaya.”

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya