Balai Karantina Sita 34 Kontainar Buah Ilegal dari Cina

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 16:06 WIB

Sejumlah pekerja dari Balai Besar Karantina Pertanian, mengeluarkan ratusan kardus buah impor saat pemusnahan 2 kontainer jeruk Mandarin Kinnow asal Pakistan yang telah rusak dan busuk, di Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) PT Excellent Kencana, Gresik (2/5). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya – Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya menyita 34 kontainer berisi buah impor jeruk, pir, dan apel asal Cina di Terminal Peti Kemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak. Buah impor ilegal sebanyak 609,9 ton itu ditahan karena tak melampirkan surat jaminan kesehatan dari negara asal.

Untuk mengelabui petugas, importir menyusun bagian luar ribuan boks dalam kontainer itu berupa buah pir. Sebagian bahkan berada dalam kondisi yang rusak alias busuk. “Di luarnya pir, tetapi di dalamnya ada jeruk. Ini sangat berbahaya jika beredar di Indonesia, karena diduga mengandung penyakit lalat buah,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Terminal Peti Kemas Surabaya, Jumat, 4 Maret 2016.

Amran menegaskan pentingnya langkah antisipasi dengan menahan buah ilegal tersebut. Sebab, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian tahun 2012, spesies lalat buah dari Negeri Tiongkok itu ialah Bactrocera tsuneonis atau Japanese Orange Fly alias Cutrus Fruit Fly. Ia merupakan organisme pengganggu tumbuhan yang tidak terdapat di Indonesia, sehingga perlu kewaspadaan tingkat tinggi.

Baca juga: Rizal Ramli: Impor Pangan Perlu Dikenai Tarif, Kenapa?

Jepang pernah terkena wabah lalat buah spesies tersebut, sehingga mengakibatkan 50 persen produk buahnya gagal panen. “Potensi kerugian yang dialami kalau ini lolos Rp 2,2 triliun, jadi diantisipasi karena bisa menimbulkan kerugian bila masuk ke Indonesia,” kata dia.

Selanjutnya, pihak Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk menyidik pelaku importirnya. “Ada penegak hukum yang nanti menentukan hukumannya seperti apa,” ujarnya.

Kementerian Pertanian, kata Amran, bertekad melakukan pengawasan lebih ketat terhadap kasus-kasus impor produk pertanian ilegal semacam itu. Caranya ialah dengan memperketat pengecekan dan mengkontrol setiap saat.

Simak: Janji Menteri Perdagangan: Produk Impor Tak Akan Banjiri RI

Menurutnya regulasi pemerintah sudah jelas. “Kalau dokumen nggak lengkap pasti ditahan dan dimusnahkan. Sekarang yang penting pengetatan pengawasan di wilayah karantina di pelabuhan, supaya ini jangan bebas masuk.”

Kepala Bidang Karantina Tumbuhan Imam Djajadi menambahkan Permentan Nomor 4 tahun 2015 sudah jelas mengatur dua mekanisme surat rekomendasi impor buah. Yakni dokumen kesehatan yang berasal dari negara yang diakui dan dari laboratorium yang sudah diregistrasi pemerintah Indonesia.

Untuk itu, pihaknya optimistis impor buah akan lebih diperketat pada 2016 karena kewajiban surat rekomendasi tersebut. “Sekarang buah harus diuji di negara asal untuk keamanan pangannya, laboratoriumnya pun harus yang ditunjuk yang punya kompetensi,” kata dia.

Imam menambahkan, penahanan 34 kontainer buah ilegal ini merupakan yang terbesar selama tiga tahun terakhir. Temuan besar oleh Balai Karantina Pertanian Surabaya pernah dilakukan pada 2012. “Waktu itu kami tahan jeruk 400 kontainer. Modusnya sama, bagian luarnya berupa pir tapi dalamnya jeruk,” tuturnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA


Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

11 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya