TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta pemerintah lebih berani dalam renegosiasi perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement dengan Uni Eropa. Apalagi dengan adanya sejumlah syarat yang dianggap memberatkan.
"Mestinya, kita berani untuk ambil risiko dengan Uni Eropa karena kita tidak bersaing dengan mereka. Beda jika dibandingkan dengan kompetitor lain seperti India dan Cina," ujar Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Maret 2016.
Dalam renegosiasi ini, Uni Eropa meminta pembebasan bea masuk sebesar 95 persen pos tarif. "Liberalisasi atas 95 persen pos tarif dapat memukul industri dalam negeri," katanya. Selain itu, Uni Eropa juga meminta penghapusan atas bea keluar dalam perundingan tersebut.
Darmin mengatakan, diperlukan adanya koordinasi yang intensif antar kementerian dan lembaga terkait agar perundingan segera mencapai titik temu. Hal ini mengingat pada April mendatang Presiden Joko Widodo akan melawat ke beberapa negara Uni Eropa, seperti Jerman, Inggris, Belanda, serta Belgia.
"Kita harus memiliki milestone yang mau dicapai. Kalau tidak, perundingannya hanya akan berputar-putar terus dan tidak mencapai target," ucap Darmin.
Saat ini, Indonesia tengah melakukan renegosiasi terkait perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement dengan Uni Eropa (EU FTA). Perjanjian tersebut akan diterapkan dalam skema Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Salah satu tujuan dari FTA ini adalah untuk membebaskan tarif bea masuk berbagai komoditas ke negara-negara di Eropa. Negosiasi tersebut kembali dilakukan karena produk-produk Indonesia, khususnya produk-produk pertanian, masih dikenakan bea masuk dengan tarif yang cukup tinggi, yakni 8-12 persen.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia pernah bergabung dengan EU FTA. Akan tetapi, dengan pergantian kepemimpinan dalam pemerintah, keanggotaan tersebut terhenti. Pemerintah pun menargetkan penyelesaian renegosiasi EU FTA harus selesai dalam jangka waktu dua tahun atau akhir 2017.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
4 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.