Kementerian BUMN Ajukan Persetujuan Privatisasi Merpati

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 23:04 WIB

Penumpang turun dari pesawat Merpati di Bandara Banyuwangi. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meyakini permasalahan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) dapat tuntas tahun 2016, melalui program restrukturisasi menyeluruh mulai pelunasan kewajiban kepada karyawan hingga mengundang investor baru masuk ke perusahaan itu.

"Kita ingin Merpati tetap hidup. Bulan ini (Maret) kewajiban terhadap karyawan selesai sebagai dasar melanjutkan program privatisasi Merpati," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius K. Ro, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (1 Maret 2016).

Menurut Aloysius, saat ini proses penyelesaian Merpati sudah pada tahap pembayaran utang kepada karyawan yang tertunggak.

Dari sekitar 1.120 orang karyawan, sebanyak sekitar 900 orang diantaranya sudah dibayarkan hak-haknya yang diselesaikan melalui mekanisme penyelesaian hubungan industrial.

"Kewajiban terhadap karyawan sudah lunas hampir 85 persen, tinggal menuntaskannya saja yang diharapkan selesai bulan Maret 2016," kata Aloysius.

Selanjutnya, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Merpati sedang mengajukan surat kepata Menko Perekonomian untuk meminta persetujuan privatisasi Merpati.

"Kita menunggu surat persetujuan dari Komite Tim Privatisasi, untuk selanjutnya meminta izin kepada DPR melanjutkan program privatisasi Merpati," tegasnya.

Setelah itu tambah Aloysius, akan diundang calon investor strategis untuk masuk ke perusahaan penerbangan "plat merah" itu.

"Sebelumnya, beberapa waktu lalu sudah ada dua calon investor yang menyatakan minat masuk ke Merpati, yaitu perusahaan asal China dan dari Eropa yang melakukan konsorsium dengan perusahaan Indonesia," katanya.

Meski begitu, Aloysius tidak merinci lebih lanjut soal proses penjaringan calon investor strategis yang dimaksud.

Ia hanya menjelaskan, bahwa sesungguhnya nama Merpati di mata investor masih bagus dan bisa dikembangkan jika semua persyaratan yang diselesaikan.

"Investor dari mana saja, bisa perusahaan penerbangan atau perusahaan investasi, dari dalam maupun dari luar. Tapi, yang pasti calon investor harus mengikuti ketentuan bahwa sesuai dengan Undang Undang," tegasnya.

Untuk itu tambah Aloysius, semua tanggungjawan kepada karyawan harus diselesaikan "clean and clear", sehingga investor yang mau masuk tidak terbebani masalah karyawan.

"Untuk bisa menarik investor baru, kita harus menuntaskan kewajiban terhadap karyawan. Kemudian, mengurus atau menghidupkan kembali izin-izin operasional yang ada di Kementerian Perhubungan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

25 Oktober 2021

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

Garuda Indonesia sempat didaulat sebagai 10 besar maskapai terbaik di dunia hingga akhirnya terancam ditutup karena terlilit utang.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

1 Juli 2020

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan terus menjalankan program restrukturisasi perusahaan negara.

Baca Selengkapnya

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

24 Januari 2020

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

"Selama ini kan satu BUMN punya satu (pengelola dana pensiun). Kalau disatukan akan lebih efisien."

Baca Selengkapnya

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

4 Juli 2019

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

PT Krakatau Steel, menurut Silmy, tengah menjalankan program restrukturisasi agar kinerja perusahaan dapat kembali sehat dan berdaya saing.

Baca Selengkapnya

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

22 September 2017

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

Rini Soemarno yakin pembentukan perusahaan gabungan (holding)


BUMN bidang tambang dan migas rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

13 Juli 2017

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

PT PAL akan memproduksi empat buah kapal pembangkit listrik senilai USD 320 juta.

Baca Selengkapnya

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

29 April 2017

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

Proses holding BUMN sektor perbankan akan rampung pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

4 Maret 2017

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana menggabungkan bank-bank syariah BUMN tahun ini.

Baca Selengkapnya

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

23 Februari 2017

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

Staf Khusus Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, mengusulkan sejumlah hal untuk mendorong agar wacana holding BUMN tambang tak mandek.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

14 Desember 2016

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

Dengan adanya holding Pertamina, PGN, dan SKK Migas, sinergi di antara tiga institusi tersebut diharapkan lebih harmonis.

Baca Selengkapnya