Depalindo Meminta Inspeksi Peti Kemas Impor, untuk Apa?

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 1 Maret 2016 23:00 WIB

Ribuan warga memadati pelabuhan Yos Sudarso Ambon, untuk mudik Lebaran menggunakan KM. Pangrango menuju Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, (1/9). Puncak Arus mudik di Ambon mengunakan angkutan laut maupun udara diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri 1431 H. ANTARA/Jimmy Ayal

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) meminta inspeksi peti kemas impor di TPK Koja dan tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) Graha Segara Pelabuhan Tanjung Priok itu dilakukan menyeluruh atau 100% terhadap seluruh peti kemas yang mengantongi dokumen wajib periksa karantina, dan bukan melalui sistem acak atau random sebagaimana yang dilakukan selama ini.


Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro mengatakan pemeriksaan dengan sistem secara acak tidak menjamin keamanan dan justru berpeluang masuknya media pembawa hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan karantina di tempat pemeriksaan karantina melalui Pelabuhan Tanjung Priok.


“Depalindo mengapresiasi inspeksi peti kemas karantina di pelabuhan Priok mulai 1 Maret 2016 yang juga sudah diatur melalui SK Direksi Pelindo II mengenai prosedur dan tarif layanannya. Namun kami meminta supaya pemeriksaan dilakukan menyeluruh 100% dan tidak secara random,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (29 Februari 2016) malam.


Dia meminta instansi yang diberi tanggung jawab memeriksa fisik peti kemas wajib periksa karantina di pelabuhan Priok agar mempertimbangkan aspek perlindungan kesehatan masyarakat luas dan bukan semata-mata mengejar target pemerintah untuk menekan masa inap barang di pelabuhan (dwelling time) sehingga kegiatan inspeksi hanya dilakukan secara random, dengan alasan percepatan kegiatan pre-clearance.


“Kita tidak ingin kalau hanya untuk menekan dwelling time, tetapi inspeksi dilakukan secara acak dan tidak seluruh peti kemas di periksa. Kalau memang petugas atau SDM Pemeriksa jumlahnya terbatas seharusnya ada solusi untuk itu,” tuturnya.

Inspeksi fisik peti kemas wajib periksa karantina di pelabuhan Priok merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian No:12/OT.140/3/2015 tentang Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina.

Adapun terkait prosedur dan tarif layanan tersebut juga sudah diatur melalui SK Direksi PT.Pelindo II No:FP. 105/23/2/3/PI.II-16 tentang Pelayanan Jasa Peti Kemas Terkait dengan Pemeriksaan oleh Instansi Berwenang yang mulai berlaku efektif 1 Maret 2016.


Advertising
Advertising

Layanan inspeksi peti kemas karantina di TPK Koja dan TPFT Graha Segara dikenakan tarif paket yakni Rp1.015.000/peti kemas ukuran 20 feet dan Rp.1.390.200/peti kemas 40 feet. Namun jika pemeriksaan dilakukan pada hari yang berbeda di TPFT Graha Segara dikenakan Rp1.942.000/peti kemas 20 feet dan Rp.2.692.400/peti kemas 40 feet. Selain itu, terhadap peti kemas di atas 40 feet terkena tambahan 25% dari tarif paket peti kemas 40 feet.

BISNIS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

13 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

19 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

26 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

28 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

41 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya