Harga BBM Turun, Pemerintah Diminta Lebih Transparan  

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 11:30 WIB

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Muri jalur pantura, Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (13/8). Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada arus mudik di jalur pantura, PT Pertamina Unit Pemasaran Regional IV Jawa Tengah dan DIY menyiapkan satu mobil tangki untuk SPBU kantong di sejumlah jalur pantura dan khusus premium akan dilakukan penambahan sebesar 20 persen mulai H-7 Lebaran. FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi Marwan Batubara mengatakan perubahan harga bahan bakar minyak kali ini merupakan hal yang wajar. Ia menilai, sepanjang pemerintah konsisten dengan jadwal dan formula perhitungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang telah dikoreksi, penurunan tersebut tidak menimbulkan masalah.

Meski demikian, kata Marwan, pemerintah perlu meningkatkan transparansi mengenai harga minyak dunia. “Kalau disuruh kita sendiri yang hitung, ya, tidak tahu. Maka, maunya dibuka saja tiga bulan terakhir rata-rata harga BBM berapa,” katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 1 Maret 2016.

Menurut Marwan, jika pemerintah transparan, persoalan harga BBM tidak lagi menjadi isu publik dan membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai ketepatan pemerintah menurunkan harga BBM. Transparansi harga BBM juga dapat menimbulkan rasa simpati dari masyarakat kepada pemerintah dan meminimalkan kecurigaan yang muncul. “Apa salahnya, sih, dibuat saja harga rata-rata? Tiap dua minggu terbitkan informasi," ujar Marwan.

Marwan mengkritisi kembali kebijakan evaluasi tiap tiga bulan yang dilakukan pemerintah dan DPR dalam menentukan harga baru BBM. Menurut dia, tiga bulan terlalu lama dan berisiko karena harga minyak terus bergejolak.

Ia mencontohkan, bila sewaktu-waktu harga minyak dunia naik dan masyarakat tidak siap, pemerintah akan meminta Pertamina menanggungnya. “Kalau selisihnya besar, uang dari mana? Jangan seperti kemarin Pertamina nombok. Saya setuju satu bulan saja,” ucap Marwan.

PT Pertamina menurunkan harga BBM khusus untuk RON 90, Pertalite; dan RON 92, Pertamax. Harga baru tersebut mulai berlaku hari ini, Selasa, 1 Maret 2016.

Berdasarkan daftar harga yang tertulis dalam situs resmi Pertamina, harga masing-masing jenis BBM di setiap provinsi turun sekitar Rp 100-200. Di DKI Jakarta, harga Pertamax yang sebelumnya Rp 8.150 per liter turun menjadi Rp 7.950 per liter. Pertamax Plus sebelumnya per liter seharga Rp 9.050 turun Rp 200 menjadi Rp 8.850.

Selanjutnya, harga Pertalite turun dari Rp 7.600 menjadi Rp 7.500 per liter. Sedangkan Pertamina Dex, yang sebelumnya dijual Rp 9.000, turun Rp 100 menjadi Rp 8.900. Harga solar juga turun menjadi Rp 7.650 per liter. Adapun untuk harga BBM jenis Premium tidak berubah, masih Rp 7.050 per liter. Begitu pun Biosolar subsidi yang masih dijual dengan harga Rp 5.650 per liter.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

58 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya