Pasar Fluktuatif, PT Plaza Indonesia Buyback Saham  

Reporter

Minggu, 28 Februari 2016 18:13 WIB

Pengunjung sehabis berbelanja di salah satu gerai di Mall Plaza Indonesia, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Dunia mencatat, pertumbuhan kelas menengah dari nol persen pada tahun 1999 menjadi 6,5 persen pada tahun 2011 menjadi 130 juta jiwa dan diperkirakan juga angka tersebut bakal meningkat menjadi 141 juta pada 2030. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) berencana membeli kembali saham sahamnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (buyback). Direktur Plaza Indonesia Lucy Suyanto optimistis langkah ini dapat mengurangi dampak dari pasar yang berfluktuasi signifikan.

"Sehingga dapat mencerminkan pencapaian kinerja perseroan yang lebih baik lagi ke depannya," kata Lucy dalam keterbukaan informasi di BEI pada Jumat, 26 Februari 2016. Pembelian saham akan dilakukan mulai 26 Februari hingga 25 Mei 2016.

Lucy menjelaskan, perseroan telah menyediakan dana cadangan dengan jumlah paling banyak Rp 702,9 miliar. Emiten berkode PLIN ini akan membatasi harga pembelian saham kembali maksimal Rp 3.300 per lembar.

"Jumlah nilai nominal pembelian saham kembali sebanyak-banyaknya 6 persen dari modal disetor dan ditempatkan dalam perseroan 213 juta saham," ucapnya.

Saham PLIN termasuk saham yang tidak aktif diperdagangkan. Sejak akhir Desember 2015 hingga Jumat pekan lalu, harga sahamnya stagnan di posisi Rp 4.000 per lembar dengan total transaksi hanya 600 lembar.

Pembelian saham kembali ini, menurut Lucy, tidak akan mempengaruhi kinerja perseroan. Sebab, perseroan telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha. "Perseroan memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan pembelian saham kembali," ujarnya.

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) juga berencana melakukan pembelian kembali sahamnya. Sekretaris Perusahaan BTPN Anika Faisal menuturkan pembelian itu akan dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak 23 Februari 2016.

“Kami siapkan dana Rp 535,5 miliar untuk membeli paling banyak 150 juta lembar saham atau sekitar 2,75 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh," katanya. Anika berujar, dana pembelian kembali ini dianggarkan dari saldo laba per 30 September 2015 yang tercatat Rp 11,52 triliun.

Penurunan indeks harga saham gabungan yang terjadi sejak tahun lalu, ujar dia, membuat kinerja saham perseroan turun drastis. Adapun saat ini saham BTPN ada di kisaran 2.400 per lembar. Menurut dia, langkah ini bisa membuat struktur permodalan lebih efisien. Selain itu, pengelolaan kelebihan arus kas juga akan lebih mudah. “Untuk pembelian kembali ini, kami menunjuk Trimegah Securities sebagai penjamin efek.”

BTPN, menurut Anika, berencana menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk jangka waktu maksimal tiga tahun. Namun mereka juga sewaktu-waktu dapat melakukan pengalihan sesuai dengan peraturan BEI.

SINGGIH SOARES | FAIZ NASHRILLAH



Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya