UU Tapera, Industri Garmen Paling Merasakan Dampaknya

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 21:35 WIB

Pengunjung mengamati mesin modern untuk industri garmen pada pameran Bandung GarTex 2012 di Bandung Convention Centre, Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/3). TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Boyolali - Human Resource Management General Manager PT ECO Smart Garment Indonesia (PT ESGI) Kabupaten Boyolali, Nurdin Setiawan mengatakan industri garmen adalah pihak yang paling merasakan dampak dari penerapan Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dampaknya adalah pelemahan daya saing.

"Industri garmen itu tidak seperti industri barang elektronik, otomotif, dan lain-lain yang bisa menentukan harga jual produknya," kata Nurdin pada Jumat, 26 Februari 2016.

Dalam industri garmen, Nurdin mengatakan, harga produk ditentukan pihak pembeli atau pemesan. Artinya, perusahaan baru bisa berproduksi setelah tercapai kesepakatan harga dengan pihak pemesan. Walhasil, meski ongkos produksi semakin bertambah karena perusahaan mesti menyetor iuran Tapera sebesar 0,5 persen upah karyawan per bulan, industri garmen tidak bisa seenaknya menaikkan harga produknya.

Undang-undang Tapera menjadi landasan pemerintah untuk menghimpun dana murah jangka panjang guna pembiayaan perumahan rakyat yang layak. Beleid itu mewajibkan warga berpenghasilan di atas upah minimum menyetor tiga persen pendapatan per bulan atau 2,5 persen dari pekerja dan 0,5 persen dari perusahaan.

Baca juga: UU Tapera Disahkan, Pemerintah Tetap Dengarkan Pengusaha

Selama ini, kata Nurdin, biaya tenaga kerja (labor cost) di PT ESGI berkisar 15-20 persen dari harga produk. Jika masih ditambah potongan 0,5 persen per bulan per karyawan untuk program Tapera, biaya tenaga kerja dipastikan membengkak hingga menyentuh zona darurat atau di atas 20 persen.

Sebagai perusahaan padat karya yang mempekerjakan 24.000 karyawan, Nurdin berujar, biaya tenaga kerja PT ESGI sudah cukup besar karena adanya setoran BPJS Kesehatan dan Iuran Pensiun BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun lalu.

Meski PT ESGI tidak begitu terdampak lesunya perekonomian nasional karena 100 persen berorientasi ekspor, Nurdin menambahkan, biaya produksinya juga besar karena 70 persen bahan bakunya dari impor. "Bisa dibayangkan bagaimana kondisi perusahaan garmen yang berorientasi pasar lokal jika harus menanggung tambahan setoran Tapera (selain setoran BPJS)," tutur Nurdin.

Sementara UU Tapera masih menuai polemik, Kabupaten Boyolali mendapat jatah pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) untuk buruh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Rusunawa buruh akan dibangun di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Boyolali, selatan Markas Yonif 408,” kata Kepala Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi Boyolali, Purwanto.

Baca juga: Pungutan Tapera Ditargetkan Mulai Berlaku 2018

Purwanto mengatakan, belum lama ini perwakilan dari Kementerian PUPR sudah mengecek lahan seluas 2-3 hektare untuk pembangunan rusunawa buruh itu. "Rusunawa buruh ini termasuk dalam kebijakan presiden ihwal program satu juta rumah untuk ditempati masyarakat berpenghasilan rendah," kata Purwanto.

Baca: Sukseskan Sejuta Rumah, Pemerintah Beri Kemudahan Pajak

Menurut Purwanto, Kementerian PUPR berencana membangun rusunawa buruh dua twin block (tiap twin block terdiri dari lima lantai). Hingga kini belum dipastikan tipe rusunawa buruh itu, apakah tipe 24 atau 36. "Semua teknis ihwal pembangunan rusunawa buruh itu ditangani langsung oleh pusat," kata Purwanto.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

7 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

28 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

36 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

44 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

50 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

53 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya