Harga Minyak Turun Harus Jadi Momentum Naikkan Kualitas

Jumat, 26 Februari 2016 16:57 WIB

TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan pemerintah perlu segera menurunkan harga bahan bakar untuk jenis premium dan solar. Alasannya, harga minyak dunia yang anjlok hingga US$ 30 per barel dan kualitas bahan bakar yang tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan konsumen.

"Pemerintah masih menggunakan harga pasar sebagai harga keekonomian penetaoan harga BBM, tetapi premium RON 88 masih dijual Rp 6.950 per liter, solar 48 sebesar Rp 5.600 per liter masih terlalu tinggi," kata Safrudin di kantor KPBB Jakarta, Jumat 26 Februari 2016.

Menurut perhitungan KPBB, ujar Safrudin, untuk premium RON 48 harga keekonomian hanya Rp 3.800 per liter termasuk komponen alpha, profit pertamina, dan biaya distribusi serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen. Selain itu, untuk solar 48 harganya Rp 3.600 per liter. "Bila dijual dengan harga saat ini berarti jauh melampaui harga keekonomian dan masyarakat dirugikan.”

Kalau pemerintah tidak menurunkan harga, kata Safrudin, pemerintah bisa memanfaatkan momentum jatuhnya harga minya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Ia mencontohkan dengan biaya premium Rp 6.950, pemerintah mendistribusikan bensin RON 95 atau setara jenis Pertamax dengan berbagai parameter bahan bakar yang sesuai standar Euro 4. "Seperti yang dijual di Malaysia," ujarnya.

Safrudin menjelaskan, harga jual bahan bakar RON 95 di Malaysia hanya sebesar RM 1.75 per liter atau setara Rp 6.125 per liter. Kalau kualitas solar seharga Rp 5.650 ditingkatkan, Pertamina dapat medistribusikan solar dengan standard RON 51 dan kadar belerang maksimal 50 ppm. "Tanpa harus menurunkan harga, masyarakat juga tidak dirugikan," kata dia.

Selain itu, KPBB merekomendasikan agar pemerintah menghentikan produksi dan penjualan Premium RON 88, Pertalite 90, dan Solar 48. Menurut Safrudin, pemerintah perlu mengganti peredaran bahan bakar dengan Bensin RON 91 dan 95 dengan harga Rp 6.325 per liter dan Rp 6.950 per liter, serta Solar 51 seharga Rp 5.690 per liter. Harga tersebut sudah termasuk komponen distribusi, PPN 10 persen, dan Pajak BBM.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

34 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

38 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya