Ini Oleh-oleh Presiden Jokowi dari Silicon Valley

Reporter

Rabu, 24 Februari 2016 18:08 WIB

Teten Masduki. Dok. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden RI, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk sistem ekonomi digital agar bisa mengakses pasar global.

Hal ini diungkapkan Teten dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016, mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke Lembah Silikon (Silicon Valley) yang menjadi pusat industri teknologi informasi digital di Amerika Serikat. Kunjungan itu berlangsung 14-18 Februari 2016.

"Intinya Presiden memberikan perhatian pada UMKM ke digital economy sebagai akses ke pasar global," kata Teten didampingi Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara.


Untuk mendukung kegiatan itu, pemerintah berkomitmen membangun infrastruktur konektivitas. Dengan demikian Internet masuk ke seluruh pulau dan segala potensi kekayaan yang dimiliki dapat di akses pasar global. "Kita punya 17 ribu pulau, punya banyak pusat kerajinan, banyak seniman, desainer. Ini digital economy punya akses pasar global," ujar Teten.

Rudiantara mengatakan, hampir semua dunia telah memposisikan masuk digital ekonomi, seperti AS, Cina dan India yang sudah memiliki kapitalisasi pasar perdagangan secara elektronik (e-commerce) yang besar.

Menkominfo juga mengungkapkan UMKM di Indonesia sebanyak 50 ribu dan memberi sumbangan ke gross domestic product/GDP senilai 50 persen. Sedangkan di AS sudah mencapai 60 persen. "Bedanya di AS sudah digital, sedangkan di Indonesia belum karena Internet di Indonesia belum merata," ungkapnya.

Rudiantara mengungkapkan bahwa salah satu misi kunjungan Presiden Jokowi ke Silicon Valley adalah bisa mengajak pelaku pasar digital masuk ke Indonesia. "Di Silicon Valley sudah puluhan tahun terbentuk ekosistem ekonomi digital, maka Indonesia mengundang mereka untuk membantu percepatan ekosistem di Indonesia terbentuk lebih cepat," ucapnya.

Untuk itu, berbagai kebijakan telah dilakukan, salah satunya membuka investasi di bidang e-commerce yang sebelumnya tertutup untuk asing. Rudiantara menjelaskan, untuk UMKM yang bermodal kurang Rp 10 miliar tertutup untuk asing, sedangkan yang memiliki modal hingga Rp 100 miliar bisa dimiliki hingga 49 persen dan untuk modal Rp 100 miliar lebih bisa dikuasai 100 persen. "Jika tidak diubah, maka kita tidak kompetitif," katanya.

Dia berharap, masuknya investor ke sektor e-commerce ini juga melalui bursa efek melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) atau penawaran saham berikutnya (right issue). Rudiantara juga mengungkapkan pihaknya pada akhir Maret 2016 akan menerapkan regulasi bahwa perusahaan, seperti Facebook, Twitter dan lain-lainnya harus berbentuk Badan Usaha Tetap (BUT).

Menurut Rudiantara, dengan penetapan harus berbentuk badan usaha tetap ini agar mempermudah penerapan pajak dan melindungi konsumen. Menkoinfo berharap target e-commerce pada 2020 sebesar US$ 130 miliar tercapai.


ANTARA

Berita terkait

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

2 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

15 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

15 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

26 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

29 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

29 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

31 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

31 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

31 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya