Sejumlah pengunjung yang rela menunggu giliran untuk dapat memasuki area toko busana H&M di Mall Pondok Indah, Jakarta (9/10). Toko ini juga menawarkan H&M gift card sebesar Rp 350.000 bagi pelanggan urutan kedua hingga 20, dan urutan 250 berikutnya mendapatkan gift card sebesar Rp200 ribu. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Produksi Global H&M Helena Helmerss menyambut gembira kerja sama dengan Indonesia. Ia senang pemerintah mempunyai perhatian besar bagi industri pakaian. "Kami melihat ada peluang bagi Indonesia untuk memimpin industri pakaian," ucap Helmersson di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
Pernyataan ini melanjutkan ucapan Menteri Perdagangan Thomas Tri Kasih Lembong yang mengungkapkan rencana perusahaan pakaian asal Swedia, H&M untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di Indonesia. "Kerja sama ini berkaitan dengan paket kebijakan revisi Daftar Negatif Investasi," ucap Lembong.
Menurut Lembong, penambahan kapasitas tak hanya untuk memasok pasar Indonesia semata tapi juga memenuhi permintaan di luar negeri atau ekspor. Peningkatan produksi pakaian berlabel H&M nantinya juga akan diikuti oleh pembukaan gerai-gerai baru di Indonesia.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, kata Lembong, dalam setahun total nilai pasokan produk-produk H&M untuk Indonesia mencapai US$ 300-400 juta. "Sebanyak 98 persen diantaranya diekspor," kata dia.
Peningkatan kapasitas produksi hanya salah satu komitmen yang ingin diwujudkan antara pemerintah Indonesia dengan pelaku usaha pakaian dari Swedia. Ke depan, Lembong ingin kerja sama semakin meningkat tak hanya menyangkut produksi tapi juga dalam urusan desain pakaian.
Sedangkan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog mengatakan H&M merupakan salah satu perusahaan yang banyak menarik tenaga kerja. Menurut Skoog, dari sejumlah perusahaan asal Swedia yang ada di Indonesia, seperti IKEA misalnya, ada sekitar 20 ribu tenaga kerja yang berhasil diserap secara langsung. "Kami serius dalam hal bisnis. Kami datang ke sini dan menetap," tuturnya
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
17 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.