Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Diprediksi 6,9 Persen

Reporter

Selasa, 23 Februari 2016 23:02 WIB

Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan apartemen di kawasan Jalan Ratulangi Makassar, 9 Juni 2015. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperkirakan pembangunan apartemen lorong, dengan konsep minimalis diperkirakan menelan dana hingga Rp200 juta per unit.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan memprediksi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama 2016 mencapai 6,9 hingga 7,9 persen. Sedangkan secara keseluruhan selama 2016 sebesar 7,5 hingga 8,5 persen.


“Angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan masih di atas rata-rata nasional,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan Causa Iman Karana usai meliris evaluasi kinerja ekonomi Sulawesi Selatan 2015 dan prediksi ekonomi 2016 di Kantor BI, Selasa, 23 Februari 2016.


Menurut Causa, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selama periode 2015 sebesar 7,15 persen. Angka itu menurun dibandingkan 2014 yang mencapai 7,54 persen. Penyebabnya adalah belum membaiknya kondisi ekonomi global, yang berdampak pada kinerja ekonomi Sulawesi Selatan.


Causa menjelaskan, pada 2016 kondisi ekonomi global belum benar-benar stabil. Harga minyak dunia juga terus mengalami penurunan. Demikian pula nilai tukar rupiah belum kembali normal. Sedangkan masalah di dalam negeri adalah masih kurang harmonisnya kebijakan ekonomi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


Causa mengharapkan harmonisasi kebijakan harus menjadi perhatian pemerintah. Tidak saja antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tapi juga pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Harmonisasi kebijakan sangat penting guna menunjang program pembangunan, termask di bidang infrastruktur,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Meski begitu, Causa mengatakan ada beberapa faktor yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan. Di antaranya konsumsi masyarakat maupun belanja pemerintah serta investasi. Hadirnya sektor usaha baru juga menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi.


Adapun bidang ekspor belum bisa banyak diharapkan, karena masih terjadi perlemahan ekonomi di sejumlah negara tujuan. Selain itu, harga komoditi andalan Sulawesi Selatan, seperti nikel, sedang turun di pasar ekspor. “Bila bidang ekspor kembali membaik, maka sagat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan,” ucap Causa.


Causa meminta perhatian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun pemerintah kabupaten dan kota lebih memberikan perhatian pada pembangunan industri pengolahan. Terutama sektor kelautan yang masih sangat minim. “Perlu segera diberdayakan karena menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.


Pengamat Ekonomi dari Univesitas Hasanuddin Hamid Paddu mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama diprediksi masih pada angka 7 persen, tapi memasuki triwulan kedua bisa tumbuh lebih cepat.


Selain bidang investasi, kata Hamid, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi paling besar. Demikian pula belanja pemerintah. “Sekarang tender proyek sudah dimulai, penyerapan APBN di Sulawesi Selatan selama Februari sudah mencapai enam persen," katanya.


Ihwal harmonisasi kebijakan, Hamid mengatakan apa yang dikeluarkan pemerintah pusat sebagai respon atas tuntutan kalangan dunia usaha. Kebijakan itu perlu didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah provinsi hingga kabupaten dan kota.


IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI



Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

9 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya