Hanya Berlaku di Toko Modern, Efektifkah Plastik Berbayar?  

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 17:06 WIB

Sampah plastik yang berhasil dikumpulkan warga dari sekitar perairan Laut Jakarta, Muara Angke, Jakarta, 13 Januari 2015. Sampah plastik yang berada dilautan berkisar 4,8-12,7 juta ton. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan harga kantong plastik berbayar yang berlaku mulai 21 Februari 2016 sebesar Rp 200 per kantong. Uji coba yang dilakukan hingga Juni 2016 ini hanya berlaku di toko retail modern, efektifkah?

Ketua Umum Yayasan Peduli Bumi Indonesia (YPBI) Ananda Mustadjab Latip menyatakan, "Untuk mengurangi sampah plastik, ini kurang efektif," dalam diskusi di Balai Kartini, Jakarta, Jumat 19 Februari 2016.

Ananda menyebutkan toko retail modern hanya menguasai pasar sekitar 30 persen dari seluruh barang kebutuhan masyarakat. Sebanyak 70 persen sisanya masih diperjualbelikan di pasar rakyat.

Padahal hampir semua toko modern di Indonesia sekarang telah menggunakan plastik yang dapat terurai. "Kalau mau efektif, ya harus mendorong perubahan di pasar tradisional yang belum menggunakan plastik ramah lingkungan," ucap Ananda.

Adapun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai harga Rp 200 per lembar kantong plastik yang ditetapkan pemerintah terlalu murah untuk menurunkan sampah plastik. Penilaian ini didukung survei kecil yang mereka lakukan terhadap 62 responden. "Kebanyakan dari mereka lebih mendukung jika harganya Rp 500-1.000 per lembar," ujar peneliti dari YLKI, Natalya Kurniawati, di tempat yang sama.

Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Ditjen Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nur Adi Wardoyo menyatakan kebijakan ini akan dievaluasi. Harga Rp 200 per lembar kantong plastik yang disepakati antara pemerintah dan peretail pun merupakan angka minimal. "Setelah masa uji coba hingga Juni itu, semua akan ditinjau kembali," tuturnya.

PINGIT ARIA




Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya