Agus Marto Dukung Holding Bank BUMN

Reporter

Kamis, 18 Februari 2016 23:04 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mendukung upaya pemerintah membentuk induk usaha (holding) bank badan usaha milik negara (BUMN). “Saya menyambut baik karena memang bank BUMN mayoritas yang punya pemerintah dalam arti negara,” katanya di kantornya, Kamis, 18 Februari 2016.

Menurut Agus upaya membentuk holding bank BUMN sebagai langkah restrukturisasi sepanjang dikelola profesional dan mematuhi prinsih kehati-hatian. Adanya holding bank BUMN bisa menyelaraskan rencana bisnis bank secara strategis. Itu dinilai sebagai manfaat awal dibentuk holding.

Agus mencontohkan bentuk holding bank BUMN bisa membagi fokus bisnis sesuai dengan visi misi bank. Misalnya, satu bank difokuskan pada bisnis perumahan, bank lain diarahkan kepada pengembangan ekspor dan impor. “Ada peran pemegang saham yang bisa direspons lebih cepat kalau statusnya adalah holding.”

Baca: Dari 5.200 SPBU, 400 Berkualitas Rendah


Namun, restrukturisasi bank BUMN bisa lebih bermanfaat jika dilakukan merger. Agus menyebut bentuk merger dilakukan dengan cara meningkatkan nilai bisnis, jangkauan, dan efisiensi. Misalnya jika masing-masing bank BUMN memiliki unit treasury maka dengan merger bisa disederhanakan jumlahnya.

Selain itu, kata Agus, jika dalam direksi komisaris masing-masing bank masih ada banyak bisa diminimalkan atau dikombinasikan antardireksi bank. “Tapi dengan holding sudah baik, baiknya di perencanaan strategis bisa diselaraskan juga dengan perencanaan binsis.”

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya