IHSG dan Rupiah Menguat, Terkena Imbas BI Rate

Reporter

Kamis, 18 Februari 2016 23:02 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - -Indeks Harga Saham Gabungan setelah bergerak konsolidasi akhirnya ditutup di zona positif dengan kenaikan tipis 13,29 poin (0,28 persen) di level 4.778,79.

Penguatan indeks saham ditopang oleh sektor konsumer yang naik 14,53 poin atau 0,6 persen di level 2.300,92. Kenaikan juga terjadi di sektor infrastruktur, industri dasar dan manufaktur. Sedangkan untuk sektor agri tergerus 1,1 persen atau turun 19,17 poin di level 1.769,49 Disusul sektor properti yang turun 0,8 persen atau 3,68 poin di level 484,91.

Menurut analis dari First Asia Capital David Sutyanto, penguatan IHSG merupakan imbas positif dari Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) yang hari ini mengumumkan penurunan suku bunga acuan (Bi rate) sebesar 25 basis poin dari 7,25 menjadi 7 persen.

"Ini jelas karena saat ini bank-bank sentral sudah melakukan stimulus sedangkan di Indonesia belum ada. Nah apa yang dilakukan BI dengan menurunkan BI rate membuat pasar terstimulus," kata David Sutyanto saat dihubungi Tempo pada Kamis 18 Februari 2016.

Baca: Menko Darmin Sebut Tren Suku Bunga Bergerak Turun


Terkait saham sektor agri yang ada di zona merah, David menyebutkan, akibat harga CPO yang saat ini masih fluktuatif. "Tadi saya lihat itu di angka 2.613 kemudian sekarang di angka 2.580, jadi karena fluktuatif mereka switching ke sektor lain," ucapnya.

Rupiah juga terkena imbas positif penurunan BI rate. Dikutip dari situs BI, rupiah menguat terhadap dolar Amerika sebesar 7 persen atau 25 poin dari Rp 13.504 menjadi Rp 13.479.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan berada di level 7 persen atau turun 25 basis poin. Penurunan ini merupakan lanjutan setelah pada RDG Januari lalu suku bunga acuan dipangkas menjadi 7,25 persen, setelah bertahan selama 11 bulan di level 7,5 persen.

Keputusan penurunan suku bunga acuan tersebut berdasarkan pertimbangan akan terjaganya stabilitas makro ekonomi seperti redanya inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

DESTRIANITA K

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

41 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

4 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya