TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan tengah menyiapkan antisipasi pelaksanaan digital perbankan. Menurut Direktur Grup Pengawasan Spesialis III OJK Jasmi, OJK sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun regulasi terkait dengan teknologi informasi pada digital perbankan.
OJK juga menggandeng Kementerian Dalam Negeri untuk memanfaatkan KTP elektronik menjadi persyaratan mendaftar digital banking bagi nasabah bank. Jasmi mengatakan digital banking harus ada sinergi dari OJK, perbankan, kementerian terkait, dan masyarakat. "Sekali Anda masuk, bisa lakukan transaksi apa pun. Cukup bikin kamar tidur nyaman terkoneksi dengan Internet," katanya di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2016.
Selain itu OJK mengantisipasi digital banking dengan membentuk satuan tugas khusus. Satuan tugas yang dibentuk OJK akan mengkaji kebutuhan prasarana bagi bank untuk menerapkan digital perbankan.
Jasmi berujar sudah berdiskusi dengan perwakilan industri perbankan perihal kebutuhan electronic banking. "Bank juga harus siap dengan berbagai perusahaan e-commerce jika akan menerapkan digital perbankan."
Menurut Jasmi, kesiapan perbankan menerapkan digital banking tidak hanya teknologi memadai, tapi penyesuaian dari bank menerapkan tata kelola yang efisien. Konsep digital perbankan akan mendorong penurunan biaya operasional bank sehingga mendorong penurunan suku bunga.
Sementara itu pengamat teknologi informasi, Eko Indrajit, menilai kebutuhan nasabah saat ini bergeser pada layanan cepat, mudah, dan dapat dikendalikan nasabah. Perbankan, harus memiliki layanan digital end to end. Artinya, antara layanan di customer service dan back office berjalan cepat dan sistem pengumpulan pembayaran dilakukan digital. "Inovasi silakan, tapi tetap patuh kepada aturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan," katanya.
DANANG FIRMANTO
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
3 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
3 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
12 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
12 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
15 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
23 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
26 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
28 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
28 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
30 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya