Harga Minyak Jatuh, Negara APEC: Peluang Reformasi Energi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 15 Februari 2016 23:02 WIB

Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Perlemahan harga minyak mentah berpeluang memperluas dimensi reformasi subsidi energi fosil guna mengurangi emisi karbon dan melawan anomali iklim. Seluruh ekonomi anggota APEC bersiap mengambil kesempatan tersebut.


Kelompok Kerja bidang Energi APEC menyatakan telah mengidentifikasi sejumlah tantangan dan praktek-praktek utama untuk memfasilitasi
implementasi reformasi subsidi oleh ekonomi anggota, berlandaskan pada diskusi awal di Honolulu pada Desember 2015.


Phyllis Genther Yoshida, Chair of the APEC Energy Working Group, mengungkapkan sistem peer-review juga bakal dicoba dalam reformasi ini untuk mengatasi kekhawatiran menurunnya kapasitas pelaku sektor energi, yang menjadi kecemasan di kawasan.


"Subsidi akan terus memakan ruang fiskal dalam anggaran negara, mendorong konsumsi energi fosil yang tanpa akhir dan berdampak pada lemahnya investasi energi bersih dan pengembangan energi terbarukan," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (15 Februari 2016).


Dia menambahkan, waktu reformasi energi menjadi kunci karena umumnya, isu ini adalah isu yang sangat sensitif di domestik. Yoshida menuturkan, harga minyak yang terus merosot bisa memperlemah kecemasan publik, dan di sisi lain bisa membantu penguatan struktur reformasi melawan fluktuasi harga global.


Advertising
Advertising

Kelompok Kerja ini mencatat, Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan ada triliunan dolar AS yang digunakan untuk menyelenggaran subsidi energi di seluruh dunia tiap tahunnya atau nyaris empat kali lipat dari yang digunakan untuk energi terbarukan.


"Perhitungan terbaru menunjukkan, kurang dari 8% subsidi terhadap minyak mentah yang sampai kepada 20% kelompok orang termiskin," lanjut Yoshida.


Dia mengakui juga subsidi energi merupakan masalah struktural yang kompleks. Namun, dia yakin ekonomi anggota APEC bisa bekerja sama untuk memperkuat kemampuan teknis serta mengadopsi secara efektif reformasi yang berkelanjutan.


APEC menyatakan, penting bagi pemerintah untuk mensosialisasikan secara masif apa saja manfaat reformasi energi, sehingga warga bisa memahami perubahan kebijakan dan menagih janji pemerintah atas hasil reformasi itu.


"Ruang fiskal yang dihasilkan dari subsidi energi sangat besar dan bisa direalokasi ke opsi-opsi energi yang lebih bersih dan terbarukan, serta membiayai layanan sosial yang lebih dibutuhkan oleh publik," kata Yoshida.



BISNIS

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya