Gubernur Papua, Lukas Enembe, saat wawancara dengan wartawan Tempo Maria Rita di Jayapura. TEMPO/Maria Rita
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan PT Freeport Indonesia seharusnya melepas sebagian sahamnya kepada Pemerintah Papua secara gratis. Sebab, menurut Lukas, Freeport sudah 48 tahun mengeruk kekayaan Bumi Cendrawasih.
"Kami justru minta gratis, enggak usah bayar-bayar karena Freeport sudah mengambil kekayaan kami," ujar Lukas di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 15 Februari 2016.
Lukas menyatakan minatnya mengambil sebagian saham dari total 10,64 persen yang didivestasikan perusahaan. Namun dia enggan menyebut besaran yang diminta. Pemerintah Papua sedang membicarakan rencana pengambilalihan saham tersebut bersama pemerintah pusat.
Dalam proses divestasi, Freeport menawarkan 10,64 persen saham senilai US$ 1,7 miliar pada 13 Januari lalu. Sampai sekarang, belum ada keputusan resmi pemerintah atas penawaran tersebut.
Akhir Januari lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah pusat tidak berminat membeli saham divestasi. Kemungkinan penerima, kata Sudirman, adalah Badan Usaha Milik Negara. Kementerian BUMN diketahui telah membentuk Tim Divestasi Saham Freeport yang dipimpin Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin.
Pemerintah akan menghitung harga saham yang wajar. Tim valuasi saham ini dipimpin Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.
Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal
26 Desember 2023
Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal
Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe meninggal dunia hari ini, Selasa 26 Desember 2023. Lukas meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Lukas meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Lukas mempunyai beberapa riwayat penyakit, salah satunya gagal ginjal kronis.