Jalur Distribusi Pangan dan Logistik Bangka Mulai Pulih

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 13 Februari 2016 04:59 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan memantau kondisi pangan di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung yang terkena banjir, Kamis, 11 Februari 2016. Jalur distribusi sempat terputus akibat banjir di hampir seluruh kecamatan di Kota Pangkal Pinang.

Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari di Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Barat menyebabkan infrastruktur perdagangan terendam banjir. "Kini, jalur distribusi pangan dan logistik berangsur pulih dan pasar-pasar mulai dibersihkan," kata Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Jimmy Bella, melalui siaran pers kepada Tempo, Jumat, 12 Februari 2016.

Jimmy mengatakan secara umum, tidak ada kendala dalam distribusi barang, terutama bahan kebutuhan pokok di Kota Pangkal Pinang. Pasokan bahan kebutuhan pokok di sana sebagian besar berasal dari luar Pulau Bangka. Seperti dari Jakarta dan Palembang.

Sekitar 70 persen masuk melalui Pelabuhan Pangkal Balam dan sisanya melalui Pelabuhan Sungai Selan dan Pelabuhan Mentok. "Kondisi di Pelabuhan Pangkal Balam saat ini berlangsung normal dan tidak terjadi hambatan," ujar Jimmy.

Khusus di dalam kota, kata dia, saat ini akses jalan di Kota Pangkal Pinang kembali normal. Sebelumnya jalur ini sempat terputus akibat banjir. Kemendag juga memantau kondisi fisik di empat pasar rakyat di kota Pangkal Pinang. Yaitu Pasar Pembangunan, Pasar Ratu Tunggal, Pasar Parit Lalang, dan Pasar Rumput. Semuanya tidak mengalami kerusakan.

Keempat pasar ini baru saja terendam banjir bervariasi hingga satu meter. "Pedagang pasar belum banyak yang beraktivitas karena masih sibuk membersihkan lapak jualan dan rumah mereka yang terkena banjir," kata Jimmy. Menurut dia, pejabat dan staf Kemendag akan melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Bangka Selatan.

"Kami ingin memastikan apakah dampak banjir di daerah-daerah tersebut mempengaruhi distribusi, pasokan, stok, dan harga kebutuhan pokok," ujarnya. Jimmy mengatakan, secara umum stok bahan kebutuhan pokok di Pangkal Pinang cukup hingga satu bulan ke depan.

Stok bawang merah misalnya sebanyak 6,5 ton, bawang putih 15 ton, cabe merah keriting 4 ton, dan cabe rawit 3 ton. Sementara stok beras di 8 distributor sebanyak 2.700 ton, ditambah beras Bulog 1.000 ton, dan stok operasi pasar 2.000 ton yang segera datang dari Jawa Timur. Stok gula di 5 distributor berjumlah 400 ton.

“Beberapa kapal yang membawa bahan kebutuhan pokok dari luar Bangka akan merapat di pelabuhan," ujar Jimmy. Dia menjelaskan, ada kebiasaan masyarakat yang berdampak baik pada ketersediaan stok pangan. Yakni, sepekan menjelang Tahun Baru Imlek, distributor, pedagang pasar, dan masyarakat menyimpan stok bahan makanan. Sehingga pada saat banjir, masyarakat dan pedagang masih punya stok pangan.


REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

11 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya