Kembangkan Energi Listrik, Asing Perebutkan TPA Denpasar

Reporter

Jumat, 12 Februari 2016 23:00 WIB

Pekerja mengoperasikan alat berat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Bekasi, Jawa Barat, 7 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Investor China, Korsel, dan Jepang berebut untuk mengembangkan energi listrik di lokasi tempat pembuangan akhir Suwung, Denpasar, kendati status hukum pengelolaan lokasi itu masih bermasalah.


Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Daerah (BPMPD) Bali Ida Bagus Parwata mengungkapkan perwakilan China dan Korsel sudah melakukan presentasi, sedangkan Jepang dalam proses.


"Semuanya kami terima, tetapi sebatas menerima dulu. Bagaimanapun soal TPA Suwung, harus koordinasi dulu dengan gubernur dan wagub," ujarnya, Jumat (12 Februari 2016).


‎Dia menuturkan ketertarikan investor dari tiga negara itu karena potensi sampah di TPA yang dikelola oleh Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) tersebut. ‎Namun, dirinya lupa kapasitas listrik yang ditawarkan oleh investor tersebut.


Menurutnya, salah satu investor yang saat ini mengelola TPA Suwung termasuk yang membawa investor baru dari China. Parwata menegaskan meskipun mereka menawarkan investasi, tetapi pihaknya menemukan adanya ganjalan dari tawaran tersebut berupa kewajiban yang dibebankan kepada Pemprov Bali dalam bentuk pembelian emisi karbon.


Advertising
Advertising

"Sepertinya itu yang berat menurut kami, dana dari mana untuk membeli emisi tersebut," jelasnya.


TPA Suwung yang berlokasi di Denpasar Selatan memiliki luasan lahan 40 Ha, pada saat ini menampung hingga 1.500 ton sampah per hari.‎ Sebagian besar sampah berasal dari Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung, sedangkan Gianyar dan Tabanan kontribusinya sangat sedikit.


‎Sampah yang ditampung di lokasi ini meningkat 4% setiap tahun, dan saat ini dinilai sudah melebihi kapasitas, karena gundukannya mencapai 15 meter. Di lokasi tersebut, sejatinya sudah ada PT Navigat Organic Energy Indonesia‎ (NOEI) yang bekerjasama dengan Sarbagita untuk menghasilkan listrik. Dalam salah satu klausul kerjasama itu, NOEI menjanjikan energi listrik 10 MW, tetapi versi Pemprov Bali saat ini baru menghasilkan 0,7 MW.


Sebelumnya, Wagub Bali Ketut Sudikerta mendorong Dinas PU melalui UPT Pengelolaan sampah untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut . Dengan demikian ke depannya sampah yang telah menumpuk di TPA Suwung dapat segera teratasi dan tidak menimbulkan masalah baru.


BISNIS.COM

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya