Tolak Seragam PNS, Ganjar Pilih Batik Jawa Tengah

Reporter

Jumat, 12 Februari 2016 15:42 WIB

Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo. TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak aturan pemakaian seragam dinas Pegawai Negeri Sipil di jajaran Pemprov Jateng dan memerintahkan jajarannya mengenakan batik. Ia menyatakan siap dipanggil oleh Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri karena keputusannya itu.

"Dipanggil menghadap Biro Hukum ya tidak apa-apa. Dan saya siap 'disekolahkan', saya akan mendaftar. Saya juga siap untuk menyampaikan alasan dan argumentasi pemprov kuat," kata Ganjar seperti dimuat dalam laman Pemprov Jateng, Jumat, 12 Februari 2016.

Ganjar mengaku mempertahankan pemakaian seragam batik untuk mendorong ekonomi masyarakat, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik di Jateng. Selain itu, Ganjar berpendapat seragam baru yang ditetapkan Kemendagri tidak akan serta merta memperbaiki kinerja PNS.

"Itu saya balik pertanyaannya, kenapa sih harus pakai seragam? Apa kira-kira manfaat luar biasa dari seragam? Pernah nggak dikatakan apa manfaatnya?," ujarnya.

Sesuai Peraturan Mendagri No. 6/2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60/2007 tentang Pakaian Dinas PNS lingkup Kemendagri dan Pemerintah Daerah, disebutkan bagi PNS dan kepala daerah yang tidak mematuhi aturan tersebut maka akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut dari mulai teguran hingga 'disekolahkan' kembali. "Jangan-jangan nanti kita malah ada pengadaan untuk seragam," katanya.

Menurut Ganjar, selama ini batik dibeli sendiri-sendiri. Terkait pelayanan publik di Jateng, lanjutnya, gubernur memastikan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat akan tetap lebih baik meski PNS tidak mengenakan seragam dinas yang ditetapkan Mendagri.

Bahkan itu sudah dibuktikan dengan pelayanan menggunakan teknologi informasi yang diterapkan Pemprov Jateng. "Semua pelayanan menjadi baik dan kita tidak terlalu melihat baju. Namun kita tetap menghormati dan setiap Senin tetap memakai seragam," katanya.


Menanggapi penolakan Pemprov Jateng atas peraturan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan enggan berpolemik soal peraturan pakaian dinas baru bagi PNS. Pihaknya memang tidak akan memberikan sanksi atas penolakan tersebut, namun dalam sebuah organisasi pasti ada seragam dan aturan yang jelas.

"Ya terserah. Itu bukan urusan saya, tanya saja ke Jateng. Bukan masalah sanksi, saya tidak mau berpolemik soal itu. Itu urusan Biro Hukum, cukup kelasnya Biro Hukum," kata Tjahjo saat berada di Semarang.

Dia menjelaskan, Peraturan Mendagri tentang seragam dinas PNS tersebut, mulai berlaku efektif pada pekan ini. Yakni pada Senin dan Selasa, PNS di seluruh Indonesia mengenakan seragam warna kakhi, Rabu, kemeja warna putih dengan bawahan hitam, selebihnya batik atau pakaian adat masing-masing daerah. "Seragam hijau tidak karena kesannya militer, Satpol PP saja yang pakai baju Hansip," katanya.
BISNIS.COM

Berita terkait

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

1 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

3 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

3 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

4 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

8 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

8 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

8 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya