Investor Asing Minati Industri Obat, Farmasi: Ingin Mandiri

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 11 Februari 2016 23:00 WIB

Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) berbincang dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) sebelum memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, 8 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada empat investor asing yang berminat untuk menanamkan modal di industri bahan baku obat.


Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan keempat investor itu berasal dari India, Jepang, Korea Selatan dan China. Hanya saja, untuk investor asal Negeri Tirai Bambu menginginkan dibentuknya perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan asal Indonesia.


"Saya kira dengan dibukanya penanaman modal asing hingga 100% untuk industri ini, maka harapannya keempat investor itu semakin yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia," ujarnya seusai merilis Paket Kebijakan Jilid X di Kantor Presiden, Kamis (10 Februari 2016).


Dia menilai keempat investor itu memang menunggu agar sektor itu bisa dibuka ruang untuk penanaman modal asing (PMA). Franky menambahkan dengan dibukanya 100% untuk PMA di industri bahan baku obat maka bisa mendorong industri farmasi di dalam negeri yang selama ini bahan baku obatnya sebagian besar masih diimpor.


Namun, pihaknya belum bisa mengkalkulasi berapa potensi penurunan impor untuk bahan baku obat seiring dengan dibukanya 100% PMA. "Itu nanti tergantung seberapa besar realisasi investasi yang akan ditanamkan, baru kelihatan angkanya," ujarnya.


Advertising
Advertising

Kendati demikian, dia mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo menginginkan agar harga obat di dalam negeri bisa turun. Oleh karena itu, dengan adanya industri bahan baku obat di tanah air maka bisa menekan harga obat di pasar domestik.


Sebelumnya, pelaku industri farmasi menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk mengembangkan industri bahan baku obat mesti mempertimbangkan aspek komersialisasi, terlebih dengan pasar farmasi Indonesia yang masih kecil.


Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjuntak menjelaskan bahwa dengan kondisi pasar Indonesia seperti saat ini, efisiensi dari industri bahan baku akan sulit dicapai.


Menurutnya, kendati kepemilikan saham dibuka 100% bagi investor asing, tidak tercapainya kadar efisiensi tertentu akan membuat harga produksi tetap mahal. Untuk itu pemerintah harus berkomitmen penuh dengan memberikan insentif agar sektor swasta tertarik masuk di sektor tersebut.


"Selama ini kita sudah impor bahan baku obat dari India dan China. Artinya, industri dalam negeri harganya harus bisa bersaing. Jika ini sudah menjadi tujuan bersama, pemerintah harus membantu supaya ini bisa bersaing," ujarnya.


Dia mengatakan selain kecilnya pasar lokal, tantangan lain dalam pemasaran industri bahan baku obat ialah sulitnya bersaing di pasar ekspor akibat kuatnya daya saing produk India dan China. "Jadi faktor komersialnya memang harus dipertimbangkan, apa lagi untuk ekspor,”katanya.


Di sisi lain, Bisnis mencatat Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan Dettie Yuliati pernah mengungkapkan jika harga obat yang mahal disebabkan oleh ketergantungan bahan baku yang masih impor dari negara lain.


"Saat ini lebih dari 90% bahan baku obat masih diimpor. Ini sebabnya harganya masih relatif mahal," ujarnya.


Untuk menekan harga obat di pasaran, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memproduksi bahan baku obat di negeri sendiri. Menurut Dettie hal ini bukan tidak mungkin mengingat industri farmasi termasuk dalam industri prioritas Indonesia pada 2015-2035.


"Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan upaya mengurangi ketergantungan impor BBO (Bahan Baku Obat) untuk mendukung tercapainya kemandirian obat di Indonesia," katanya.


BISNIS

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

9 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

38 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya