Pameran di Arab, Indonesia Jual US$ 6,2 Juta Alat Kesehatan  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 12:18 WIB

Pengunjung melihat salah satu stan ruang operasi pada pameran alat kesehatan di Jakarta Convention Center (JCC), 17 Oktober 2015. Pada pameran tersebut, dihadirkan replika RS lengkap dengan fasilitasnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pameran Arab Health 2016 yang berlangsung di Dubai International Convention & Exhibition Center, Uni Emirat Arab (UEA) 25-28 Januari 2016, Paviliun Indonesia berhasil meraih transaksi senilai US$ 6,2 juta.

Nilai transaksi tersebut masih bisa bertambah karena sejumlah order potensial masih dalam tahap negosiasi. “Nilai transaksi sebesar US$ 6,2 juta tahun ini naik 57,2 persen dibanding tahun 2015 yang mencapai US$ 3,9 juta,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak melalui siaran pers, Rabu, 10 Februari 2016.

Menurut Nus, perolehan transaksi paling besar berasal dari buyer Filipina, diikuti Uni Eropa, Australia, Uni Emirat Arab, dan Iran. “Produk yang paling diminati buyer adalah hospital bed, auto-disable syringe, sphygmomanometer, incubator and facemasks, shoe cover, dan underpad,” imbuh Nus.

Tren ekspor peralatan kesehatan Indonesia ke dunia selama lima tahun terakhir meningkat 6,42 persen dengan nilai ekspor sebesar US$ 273,8 juta di tahun 2014. Sementara itu, kawasan teluk dan Timur Tengah menjadi pasar potensial dan sangat menjanjikan bagi produk peralatan kesehatan Indonesia.

Negara tujuan utama ekspor produk peralatan kesehatan Indonesia adalah Singapura, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Belanda, Australia, Malaysia, dan Cina.

Neraca perdagangan tahun 2014 antara Indonesia dan UEA menunjukkan surplus sebesar US$ 748,8 juta bagi Indonesia. “Keberhasilan Indonesia pada pameran Arab Health 2016 ini sebagai hasil kerja sama yang baik antara Ditjen PEN Kementerian Perdagangan dan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Konsul Jenderal RI di Dubai, serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai,” tutur Nus.

Arab Health 2016 diikuti 4.000 peserta pameran yang berasal dari 75 negara. Jumlah ini meningkat 6,35 persen dibandingkan tahun lalu. Perkiraan jumlah pengunjung lebih dari 130 ribu profesional kesehatan dari 163 negara.

Sebanyak 10 perusahaan anggota Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) terlibat dalam pameran ini, yaitu PT Arista Lutindo (Jakarta), CV Beauty Kasatama (Jawa Timur), PT Graha Teknomedika (Depok), PT Jayamas Medica Industri (Jawa Tengah), CV Kobe Global International (Jawa Barat), PT Lestari Dini Tunggul (Jakarta), PT Oneject Indonesia (Jawa Barat), PT Sugih Instrumendo Abadi (Jawa Barat), PT Tesena Inovindo (Jakarta), dan Trimitra Garmedindo Interbuana (Jawa Barat). Selain itu, ada peserta dari Indonesia yang berpartisipasi secara mandiri, yaitu PT Mega Andalan Kalasan (MAK).

DEVY ERNIS


Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

3 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya