Marco Padang Peranakan InginMasakan Padang 'Naik Kelas'  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 04:39 WIB

Chef Marco Lim dari Restoran Marco Padang Peranakan. Marcopadang.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berawal dari keinginan melestarikan warisan kuliner leluhurnya, Richardo Handoko mengawali bisnis kuliner, terutama masakan Padang. Berbeda dengan masakan Padang pada umumnya, Richardo ingin menghadirkan masakan Padang yang otentik dengan bumbu-bumbu yang sudah dipakai oleh keluarganya secara turun temurun. Ide tersebut disambut antusias oleh sepupunya yang kebetulan jago memasak, yaitu Marco Lim. Maka, dikibarkanlah PT Marco Culinary Concepts yang menaungi resto Marco Padang pada tahun 2009. Brand resto sengaja menggunakan nama “sang juru masak”, Marco.

Jika umumnya masakan Padang disajikan di warung-warung pinggir jalan, maka Richardo misinya adalah mengusung masakan Padang naik kelas. Makanan ini diangkat sejajar dengan masakan Jepang, Thailand atau China yang menjamur di resto-resto papan atas atau pusat perbelanjaan premium.

Maka dari itu, tahun 2009 resto Marco Padang Peranakan dibuka perdana di kawasan elite Setyabudi Building di Kuningan, Jakarta Selatan. Tak dinyana respons pasar luar biasa, sehingga resto Marco Padang Peranakan ekspansi buka cabang kedua di mal Lotte Shopping Avenue. Berikutnya, buka lagi mal Pacific Place, Pondok Indah Mal 3, Plaza Indonesia dan yang terbaru buka di mal Grand Indonesia. “Untuk cabang di Setyabudi Building sudah kami tutup, karena kami ingin fokus di mal-mal saja,” ujar Chef Marco.

Berapa nilai investasi pembukaan sebuah outlet? “Maaf, kami tidak bisa sebutkan,” kilah Chef Marco yang masih ada hubungan family dengan owner atau founder resto Marco Padang Peranakan tersebut.

Yang jelas, outlet Marco Padang Peranakan ini jarang sepi dari kunjungan konsumen. Rata-rata dalam sehari sekitar 200 orang pembeli dan weekend bisa lebih dari itu.

Dengan masuk ke mal premium, apakah harga menu di Marco Padang juga mahal? “Tidak juga, standar saja sama dengan resto lain. Paling-paling satu orang menghabiskan dana sekitar Rp 130 ribu untuk sajian menu utama, dessert dan minuman,” ujar Chef Marco yang hemat kata dalam berbicara ini.

Konsep Marco Padang Peranakan merupakan casual dining restaurant yang menyajikan makanan Padang khas Peranakan yang fresh, authentic dan dimasak langsung di open kitchen sesuai dengan pesanan. Melalui pendekatan konsep gaya hidup yang hangat, membuat Marco Padang Peranakan menjadi tempat yang cocok untuk bersantap sekaligus berkumpul bersama keluarga maupun rekan kerja.

Kesan hangat dan nyaman terasa di outlet ke-5 Marco Padang Peranakan di Grand Indonesia Mall yang secara resmi dibuka pada 21 Desember 2015 lalu. Dengan luas ruangan 223 m2, kapasitas 106 orang dan mengangkat tema daerah Pecinan di kota Padang ini tersedia private room terasa nyaman untuk melakukan meeting, arisan, atau hanya sekedar memanjakan lidah menikmati hidangan otentik dengan resep turun temurun Padang Peranakan.

PT Marco Culinary Concept adalah anak usaha PT Arya Noble. Ini adalah sebuah induk perusahaan yang bergerak di bidang Healthcare Business dan Creative Economy Business. Arya Noble dibesut sejak tahun 1999 dan saat ini membawahi 6 unit strategi bisnis yaitu Erha (Dermatology Company), Genero (Pharmaceutical Service Company), Pharmacore (Specialty Pharmaceutical Company), Marco (F&B Company), Derma XP (Aesthetic Dermatology Company) dan Teatrum Creative Industry Company).


SWA.CO.ID

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya