Tata Niaga Buruk, Salak Bangkalan Terpuruk

Reporter

Selasa, 9 Februari 2016 23:00 WIB

Petani menunjukan buah salak di perkebunan milik kelompok tani yang memproduksi "Salaca Wine" atau wine dari buah salak di Banjar Dukuh, Desa Sibetan, Karangasem, Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Bangkalan-"Mas, kalau ada keluarga, saudara, tetangga atau teman mau beli salak, bilang tempat salak di Klobungan," kata Maryam, 60 tahun, pedagang salak di Klobungan, Selasa, 9 Februari 2016.

Klobungan adalah nama dusun di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Letaknya sekitar 0,5 kilometer ke utara terminal bus Bangkalan di Jalan Soekarno Hatta.

Maryam mengucapkan pesan itu karena pasar salak lokal sedang sepi. Lebih banyak yang jual ketimbang yang beli. Sebagai pengepul, stok salaknya melimpah, harganya pun ikut murah. Disela-sela melayani pembeli, tangannya begitu cekatan memilah salak busuk dalam tumpukan kemudian dibuang. "Ini harganya Rp 20 ribu, biasanya Rp 50 ribu," katanya menunjuk setumpukan salak dalam bak cuci ukuran tanggung dihadapannya.

Tak ada tempat khusus bagi pedagang salak di Klobungan. Tumpukan salak dalam bak dijajar rapi di pinggir jalan. Saat pagi dan sore hari pertigaan Klobungan ramai oleh aktivitas jual beli salak yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga. Mereka umumnya petani salak dari Bilaporah.

Transaksi dilakukan antara petani dengan pedagang atau pedagang dengan pedagang. Bila malam menjelang, salak pun diobral. "Yang penting laku, ketimbang busuk," kata Subaidah, salah satu pengepul salak asal Desa Jaddih.

Sisa salaknya yang tidak laku akan dibawa ke Pasar Labang, Kecamatan Labang. Dari pasar inilah, salak kebanyakan dijual ke Kota Surabaya. "Ya harus putar otak, biar tidak rugi," kata dia.

Menurut Subaidah, selama ini tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan terhadap petani salak. Petani harus mencari jalan sendiri untuk memasarkan salaknya. "Sebutannya saja Bangkalan Kota Salak, tapi tata niaga salak tidak ada," terang dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan Abdul Razak mengatakan kendala untuk memajukan salak Bangkalan adalah terlalu banyak varian. Kata dia, ada 12 jenis salak. Rasa pun berbeda-beda tiap wilayah. Salak dari Jaddih dan Bilaporah terkenal asam dan sepet sehingga harganya murah.

Di Kota Bangkalan terkenal dengan salak penjalin. Salak ini rasa manis bercampur asam. Adapun di Desa Kramat, Kecamatan Kota dikenal dengan salak senase' dan salak kerbau. Senase' merupakan salak paling manis diantara salak lainnya. "Saya lebih mendorong salak Bangkalan ini dibuat olahan industri rumahan, seperti sirup salak, kurma salak, kismis salak juga keripik salak," kata dia.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan Puguh Santoso. Pedagang salak, kata dia, harus jujur tentang rasa buahnya. Sebab ketidakjujuran akan mengurangi rasa percaya dari pembeli sehingga enggan membeli lagi. "Kadang tester salaknya manis, tapi pas dibeli salak bagian bawah asam," kata dia.

Menurut Puguh, jika pedagang salak mau jujur tentang kualitas salaknya, pihaknya siap membantu memasarkan dengan cara kemitraan dengan pasar swalayan. "Kita nanti akan minta pengelola pasar modern agar menyediakan stand khusus salak Bangkalan," ujar dia.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Kota Bangkalan, M.K. Rohman mengatakan salak Bangkalan bisa dibagi dalam tiga jenis kegunaan. Pertama salak meja, khusus dijadikan hidangan tamu. Kedua salah sirup, khusus diolah menjadi minuman. Sedangkan ketiga salak snack yang bisa diolah menjadi keripik, kurma salak atau kismis salak. "Masalahnya, petani atau pun pejabat yang belum bisa membedakan masing-masing jenis salak," ucap dia.

Pengklasifikasian jenis salak ini, kata Rohman, akan memudahkan pemasaran salak Bangkalan yang begitu kaya varian. "Kalau salak asam langsung dijual saja ke pengolah salak, jadi yang beredar dipasaran salak yang manis saja," kata dia.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

7 Desember 2022

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

KPK memastikan telah menahan para tersangka korupsi lelang jabatan di Pemkab Bangkalan. Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron termasuk di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

5 April 2022

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

Pengembangan wisata halal di Bangkalan itu merupakan bagian dari upaya menciptakan objek wisata yang Islami sekaligus merawat tradisi dan budaya.

Baca Selengkapnya

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

23 Juni 2021

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

Efektifnya SIKM ini menjadi salah satu pertimbangan lain peniadaan pos penyekatan di Suramadu.

Baca Selengkapnya

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

19 Juni 2021

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

Video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial. Tokoh Madura minta pelaku ditindak secara hukum.

Baca Selengkapnya

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

16 Juni 2021

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

Mahfud Md ingin menggunakan pendekatan lokal. Ia meminta bantuan para kiai untuk menyadarkan masyarakat soal bahaya Covid-19.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

16 Juni 2021

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

Penerapan tes swab antigen di Jembatan Suramadu yang hanya dari Madura menuju Surabaya ini merupakan bentuk diskriminasi kepada warga Madura.

Baca Selengkapnya