50 Ribu Buruh Di-PHK, Paket Kebijakan Ekonomi Dituding Gagal

Reporter

Senin, 8 Februari 2016 20:49 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan long march saat menggelar unjuk rasa di Jakarta, 6 Februari 2016. Dalam aksinya mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 dan menghentikan PHK massal. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Surabaya - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menilai, 9 kebijakan paket ekonomi yang diluncurkan pemerintah pusat gagal menyelesaikan solusi perekonomian Indonesia. Hal itu tercermin dari besarnya jumlah buruh yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang 2015 dan awal 2016.

“Gelombang pertama akhir 2015 lalu, total hampir 50 ribu buruh yang bekerja di sektor padat karya di-PHK,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, kepada wartawan di sela Kongres dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-V FSPMI di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, Senin 8 Februari 2016.

Dari angka tersebut, sekitar 6.000 di antaranya merupakan pekerja perusahaan elektronik. Menurut Said, beberapa perusahaan elektronik besar merumahkan pekerjanya dengan alasan mulai restrukturisasi hingga rasionalisasi. Mereka adalah pabrik Phillips di Sidoarjo dengan 800 buruh, dua perusahaan Korea di antaranya Samoin di Bekasi dengan 1.166 buruh, Toshiba dengan 840 buruh.

“Nanti menyusul Panasonic di Pasuruan 800 orang. Panasionc di Bekasi 480 orang,” kata dia.

Pihaknya risau, gelombang PHK kedua bakal mengancam buruh Indonesia tahun ini. Bedanya, bila gelombang PHK pertama menimpa perusahaan-perusahaan hulu padat karya, berikutnya diperkirakan menimpa perusahaan padat modal. Hal itu dapat memberikan sinyal negatif terhadap ekonomi dan iklim investasi.

“Sebab itu artinya, modal keluar dan investor berhenti berinvestasi di Indonesia,” katanya sambil menyerukan, "Segera revisi 9 paket kebijakan ekonomi agar konkret dan implementatif. Jangan hanya retorika.”

Said pun mendesak agar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan dicabut. Tujuannya, supaya daya beli masyarakat pulih. Ia mengklaim mendapati pernyataan pimpinan PT Toshiba, bahwa daya beli masyarakat Indonesia yang rendah menyebabkan penjualan barang elektronik menurun drastis.

“Penurunan daya beli itu dipicu oleh upah murah. Jadi, kami minta PP itu dicabut, berikan upah layak. Sehingga daya beli masyarakat naik,” tutur dia.

Permasalahan upah buruh murah dan PHK menjadi bahan pembahasan pada Kongres dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-V Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sekitar 2.000 orang buruh menghadiri Kongres dan Munas yang digelar sejak Senin, 8 Februari 2016, hingga Rabu, 10 Februari 2016.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

1 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

10 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

14 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya