Tak Semua Pengusaha Ingin Bangun Industri Hilir Kelapa Sawit

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 4 Februari 2016 16:39 WIB

Dua pekerja PT. Perkebunan Nusantara XIII menyortir kelapa sawit yang baru dipanen di Lorong Pinang, Paser, Kaltim (28/9). Pengolahan kelapa sawit ini mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 60 ton per-jam. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun banyak pemain di sektor perkebunan kelapa sawit, tidak banyak pengusaha yang mau membangun industri hilir pengolahan produk turunan salah satu komoditas unggulan di Tanah Air tersebut.

Corporate Affair Director Musim Mas Group Togar Sitanggang mengatakan pengusaha memang sudah merasakan beberapa dukungan pemerintah agar mau membangun industri hilir komoditas seperti kelapa sawit.

“Misalnya pemerintah membuat aturan bea keluar untuk ekspor bahan mentah lebih mahal dibandingkan ekspor barang jadi, ini dukungan kepada pengusaha dan berhasil menekan jumlah ekspor raw material,” katanya kepada Bisnis.com.

Meski demikian belum semua pemain di sektor komoditas mau membuka industri hilir, karena tidak banyak yang mau mengambil risiko mengelola pabrik pengolahan produk turunan itu.

Togar mencontohkan banyak pengusaha yang memilih membuka kebun kelapa sawit mulai dari nol. Dengan usia tiap pohon rerata 25 tahun, mulai berproduksi umur delapan tahun. Ini termasuk dalam pendapatan riil tanpa risiko terlalu besar.

“Tetapi bila memilih membuka pabrik pengolahan produk turunan, dia harus menyiapkan ahli dan tenaga produksi secara massal, ini ada risikonya kalau tidak bisa mengelola dengan baik pabrik itu bisa rugi,nah tidak semua yang berani mengambil risiko begini,” katanya.


Pihaknya optimistis bila diberikan dukungan maksimal oleh pemerintah, akan semakin banyak pengusaha yang mau terjun ke sektor industri hilir karena nilai tambah yang didapatkan dari bidang ini akan memberikan pendapatan lebih bagi dalam negeri.


Sebelumnya kalangan pengusaha mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk mencari peluang pasar ekspor baru untuk komoditas andalannya di tengah anjloknya harga minyak mentah di pasar global.

Selain itu pemprov juga diminta untuk mendukung dunia usaha membangun industri hilir di daerah guna meningkatkan pendapatan dan nilai tambah produk komoditi perkebunan.


BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen

Baca Selengkapnya

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya