Harga Pangan Mahal, Kementan: Ada Anomali Pasar

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 20:06 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menduga telah terjadi anomali pasar pangan. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian Suwandi stok beras di masyarakat saat ini dalam keadaan surplus. Namun, harga beras di pasar masih tinggi.

Menurut Suwandi, secara teori pada kondisi pasar normal harga akan stabil dan mencapai keseimbangan apabila pasokan mencukupi. Namun, faktanya di lapangan tidak demikian.

Masalah pangan mencakup permasalahan multidimensi dan melibatkan banyak aspek. Tidak hanya aspek ekonomi berupa penawaran dan permintaan, tetapi juga terkait dengan karakteristik wilayah, perilaku pasar, teknologi, sosial-budaya, politik dan lainnya.

Apabila dilihat dari data pasokan beras dan harga di konsumen secara bulanan lima tahun terakhir, dapat dilihat terjadi anomali harga. Pasokan beras bulanan berfluktuasi sesuai musim produksi, sementara harga beras selalu naik. "Pasokan tidak berkorekasi dengan harga beras," kata Siswandi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016.

Baca: Bulog Bakal Urus 11 Bahan Pangan, Apa Saja?


Menurut Siswandi, meski produksi melimpah disinyalir ada hambatan dalam distribusi, sistem logistik, tata niaga, struktur dan perilaku pasar. Hal ini menyebabkan terjadinya disparitas harga.

Siswandi mengatakan harga gabah kering sesuai HPP di petani Rp 3.700/kilogram bila dikonversi dan ditambah biaya olah menjadi beras setara Rp 6.359/kilogra. Namun ternyata harga beras di konsumen berkisar Rp 10.172/ kilogram. Perbedaan ini terjadi karena faktor-faktor tersebut.

Sumber resmi data BPS ARAM-II 2015 produksi padi 2015 sebesar 74,9 juta ton atau naik 5,85 persen, jagung naik 4,34 persen, kedelai 2,93 persen dibandingkan 2014. Hasil survei lain, yakni dari Sucofindo pada musim paceklik di 2010 juga menunjukkan adanya surplus beras.

Data Sucofindo pada Oktober 2010 menunjukkan proporsi stok beras di produsen adalah 64,21 persen, di pedagang 24,29 persen, dan konsumen 11,5 persen. Sementara pada Juni 2011 menunjukkan proporsi stok di produsen 81,51 persen, di pedagang 9,02 persen, dan di konsumen 9,47 persen.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

17 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya