Kenapa Indonesia Perlu Dukung Industri Sawit? Ini Kata Gapki

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 3 Februari 2016 20:05 WIB

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) meyakini ekspor minyak sawit mentah (CPO) akan melampaui migas dalam beberapa tahun ke depan.

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono membeberkan tahun lalu produksi CPO Indonesia mencapai 32,5 juta ton. Dari jumlah itu, sebanyak 26 juta ton CPO diekspor dengan nilai yang ditaksir mencapai US$18,5 miliar.


“Nilai ekspor untuk tahun lalu sudah menyamai migas, yang selama bertahun-tahun menjadi komoditas andalan kita. Beberapa tahun lagi saya yakin bisa melampaui,” katanya dalam acara diskusi Festival Iklim 2016 di Jakarta, Rabu (3 Februari 2016).


Joko mengatakan capaian tersebut dia sampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (2 Februari 2016). Kemarin, Jokowi juga menerima pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI).


Baca juga: Terkait KTT Paris, KLHK Gelar Festival Iklim 1-4 Februari

Menurunnya kontribusi ekspor migas tidak terlepas dari anjloknya harga emas hitam sepanjang 2015. Pada saat yang sama, harga CPO juga drop sehingga ekspor yang biasanya US$21 miliar merosot ke angka US$18,5 miliar.


Joko mengklaim ekspor CPO turut menyelamatkan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit. Namun, kata dia lagi, industri tersebut masih menghadapi sejumlah kendala seperti fluktuasi harga hingga kampanye negatif di pasar negara-negara maju. “Padahal pohon kelapa sawit itu juga menjadi penyerap emisi karbon,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Selain penyerap karbon, Joko mengatakan industri sawit juga dapat berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim dengan implementasi biodiesel. Berdasarkan riset, satu liter biodiesel mengemisi karbon ekuivalen sebanyak 1,54 kilogram (kg), sedangkan solar 2,6 kg. “Bisa dihitung sendiri kalau tahun lalu biodiesel itu ada 1 juta ton berapa sumbangannya untuk mengurangi emisi,” tuturnya.


Simak : Banyak LSM Tak Diajak Ikut Festival Iklim Kementerian Kehutanan

Pernyataan Joko Supriyono dibantah Direktur Eksekutif WALHI Abednego Tarigan. Dia menilai Indonesia perlu mengurangi ketergantungan dari kelapa sawit bila berimplikasi pada ekspansi hutan secara besar-besaran. Apalagi, dia mengungkapkan, berkah kelapa sawit justru tidak dinikmati sepenuhnya oleh orang Indonesia.


“Industri sawit kita dikuasai 27 perusahaan sawit yang basisnya sebagian besar di luar negeri,” ucapnya di lokasi yang sama.


BISNIS

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

3 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

3 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

4 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

4 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

4 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

5 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya