Baja Tiongkok Serbu Indonesia, Ini Reaksi Menteri Industri

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 3 Februari 2016 18:40 WIB

Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian tak ingin gegabah dalam mengambil kebijakan untuk mengantisipasi serbuan baja asal Tiongkok ke pasar dalam negeri.

"Masih kami tangani melalui diskusi dengan asosiasi terkait. Itu harus hati-hati, kami tidak mau gegabah," kata Dirjen Industri Logam Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016.

Menurut Putu, terdapat beberapa wacana kebijakan untuk mengantisipasi serbuan baja asal Tiongkok, salah satunya adalah menerapkan harga minimum baja nasional, seperti yang dilakukan India.

Pembahasan soal harga minimum atau harga pedoman baja nasional masih terus dikaji ditingkat Kemenko Perekonomian. Cara lain, lanjut Putu, adalah meningkatkan kebijakan non tarif untuk baja-baja asal Tiongkok, yang keputusannya juga belum rampung.

Putu menegaskan, pemerintah perlu benar-benar mengkaji jenis baja apa saja yang membutuhkan kebijakan khusus, sehingga tidak mengganggu produksi baja jenis lain atau produk turunannya.

"Karena baja jenisnya banyak. Kami harus spesifik, jangan sampai nanti bikin aturan, tapi yang dirugikan yang tidak ada hubungannya karena kurang memahami pohon industrinya," ujar Putu.

Namun, tambanya, salah satu cara untuk mengamankan penggunaan baja nasional adalah lewat pengadaan barang pemerintah yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pengadaan baja yang menggunakan dana APBN, lanjut Putu, harus menggunakan baja lokal yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.


ANTARA

Berita terkait

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

18 Juli 2022

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

Kejaksaan Agung memulai penyidikan kasus korupsi dalam proyek pembangunan pabrik blast furnace complex di PT Krakatau Steel tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

1 April 2022

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 896,1 miliar sepanjang 2021, mengakhiri kerugian yang dialami delapan tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

17 Desember 2021

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

25 September 2021

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan bakal terus mengurangi jumlah pegawai hingga akhirnya berjumlah 2.500 orang pada akhir 2021.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

21 September 2021

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim pabrik Hot Strip Mill 2 mampu menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik.

Baca Selengkapnya