Sudirman Said: Jangan Sebut-Sebut Soal Saham Blok Masela

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 2 Februari 2016 23:01 WIB

Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) berbincang dengan Sekjen Dewan Energi Nasional Satry Nurgaha (tengah) dan Sekjen ESDM Teguh Pamudji usai menyaksikan Penandatanganan kontrak Pengadaan Barang dan Jasa tahun 2016 Tahap II Kementerian ESDM, Balai Kartini, Jakarta, 2 Februari 2016. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pembahasan tentang Blok Masela masih jauh bila dikaitkan dengan persentase saham partisipasi (participating interest/PI).


Menurutnya, dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo turut mengundang PT Pertamina (persero).


Kendati demikian, kehadiran Pertamina belum bisa dikaitkan berapa persen saham yang diinginkan. Pastinya, ujar Sudirman, Pertamina dilibatkan karena menyatakan minatnya.


"Jangan sebut-sebut soal persen, segala macam. Masih jauh dari angka-angka itu," ujarnya di Balai Kartini, Selasa (2 Februari 2016).


Adapun, katanya, lebih baik menyelesaikan urusan dengan Inpex yang memiliki saham 65% dan Shell 35% yang terlibat lebih dulu. Pemerintah, katanya, wajib memfasilitasi investor.


"Mengenai Pertamina masuk apa enggak, yang penting kita urus lah. Mereka kan menyatakan minat tentu pemerintah wajib memfasilitasi," katanya.


Dia berharap dalam waktu dekat pertemuan dengan investor bisa dilanjutkan dalam 1 atau 2 hari ke depan. Alhasil, bulan depan bisa segera mendapat keputusan.


Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya pernah mengajukan participating interest (PI) lebih dari 10% namun Inpex belum mau mengurangi bagiannya.


Menurutnya, pihaknya, telah mengajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.


Oleh karena itu, pihaknya menanti keputusan dari pemerintah. Pada blok Masela, 65% dimiliki oleh Inpex Corporation dan sisanya oleh Shell.


"Kita pernah mengajukan ke kementerian. Ke Inpex juga pernah. respons dari Inpex bahwa dia tidak melepas bagiannya. Tinggal nanti ke pemerintah kita lihat," ujarnya.


Mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.15/2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Migas yang akan Berakhir Kontrak Kerjasamanya Badan Usaha Milik Daerah mendapat saham sebesar 10%.


Adapun, hari ini rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dilakukan untuk membahas kelanjutan Blok Masela.


Kemungkinan, katanya, saat perpanjangan mungkin saja Pertamina bisa mendapat 10% atau lebih kecil dari yang direncanakan yaitu 25%.


"Pada saat perpanjangan mungkin saat itu pertamina bisa memperoleh sesuai ketentuan, minimum 10% dari porsi domestik. Tapi apa itu bisa kita dapat nanti kita lihat," katanya.



BISNIS

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

16 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

39 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

40 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

41 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

43 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

52 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

59 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

27 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun membangun masa depan energi Indonesia.

Baca Selengkapnya