Program Penghematan Energi, Ini Target Kementerian ESDM  

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 05:04 WIB

Instalasi sistem pencahayaan terbaru berbasis LED (Light Emitting Diode) di Monas yang diselanggarakan PT.Philips Indonesia dengan tajuk "Kota Terang Hemat Energi" di pelataran Monas, Jakarta, (01/08). Pencahayaan berbasis LED dapat menghemat hingga 50%. TEMPO / Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan dapat menurunkan satu persen intensitas energi per tahunnya. Intensitas energi adalah perbandingan antara energi yang dikonsumsi dan nilai ekonomi yang dihasilkan.

"Misalnya untuk mobil konsumsinya satu liter per 10 kilometer, nah, kita ingin mengurangi itu," kata Kepala Bagian Rumah Tangka Ditjen Konservasi Energi Haris Sukamto, Jakarta, Senin, 1 Februari 2016.

Menurut Haris, tanpa disadari perilaku sehari-hari masyarakat masih belum efisien. Untuk itu, perlu ada kesadaran untuk mengubah perilaku dalam melakukan penghematan energi.

Karena itu, Ditjen Konservasi Energi membangun kampanye untuk menghemat energi dengan penyadartahuan, perubahan perilaku, dan aksi. Perubahan perilaku ini bisa dengan tidak menggunakan energi sia-sia. Bagi yang memiliki kemampuan finansial yang baik dapat membeli teknologi yang dapat mengefisiensikan energi.

Haris berujar banyak yang tidak mengetahui bahwa menggunakan produk hemat energi dapat menghemat pengeluaran. Ia mengakui kebanyakan produk hemat energi memang berkali-kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan produk biasa. Namun, bila dihitung jangka panjangnya, pengeluaran yang dikeluarkan sebenarnya jauh lebih murah.

Misalnya, menurut Haris, dalam membeli lampu hemat energi. Jika membeli lampu yang hemat energi, yaitu lampu LED, dengan harga Rp 100 ribu, padahal lampu biasa hanya Rp 35 ribu. Namun lampu LED waktu hidupnya lama jadi tidak diganti. Sadar atau tidak, kata Haris, jumlahnya akan sama. "Kalau pakai LED, penggunaan energinya setengah dari lampu yang efisien, itu saja sudah penghematan."

Pemerintah Indonesia melalui Perpres 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca menargetkan penurunan emisi karbon melalui penghematan energi sebesar 0,038 gigaton CO2. Sedangkan berdasarkan komitmen Intended Nationally Determined Contributions (INDC), minimum target penurunan emisi karbon melalui penghematan energi sebesar 0,22 gigaton CO2.

Kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen Konservasi Energi adalah di 2016 merekrut manajer energi sebanyak 242 orang dan auditor energi 167 orang. Selain itu, akan dibangun penerangan jalan umum cerdas dengan target 10 kabupaten atau kota di tahun ini, serta kewajiban label hemat energi untuk lampu swaballast dan AC.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Hemat Energi 2023 Setara 10,42 Juta Barel Minyak, Jurkam Erick Thohir Ajak Coblos Prabowo-Gibran

11 Februari 2024

Terkini Bisnis: Hemat Energi 2023 Setara 10,42 Juta Barel Minyak, Jurkam Erick Thohir Ajak Coblos Prabowo-Gibran

Manajemen energi 2023 berhasil mencatat hemat energi hinga 10,42 juta setara barel minyak. Erick Thohir mengajak coblos Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Starbucks Buka Gerai Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

28 Januari 2024

Starbucks Buka Gerai Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

Gerai kopi Starbucks di Lebak Bulus ini memiliki fasilitas pengisian daya mobil listrik dan dihiasi dengan karya seni dari limbah plastik.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

7 Cara Menghemat Listrik yang Bisa Dilakukan dan Manfaatnya

3 Oktober 2023

7 Cara Menghemat Listrik yang Bisa Dilakukan dan Manfaatnya

Ada banyak cara menghemat listrik yang bisa dilakukan. Mulai dari mematikan alat elektronik hingga memanfaatkan cahaya alami.

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

Universitas Mercu Buana Gandeng Kampus India Kaji Penerapan Budaya Efisiensi Energi

9 April 2023

Universitas Mercu Buana Gandeng Kampus India Kaji Penerapan Budaya Efisiensi Energi

Universitas Mercu Buana dan Vellore Institute of Technology (India) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan fokus efisiensi energi

Baca Selengkapnya

Studi Ford: Interior Berpemanas Menghemat Energi Mobil Listrik

23 Februari 2023

Studi Ford: Interior Berpemanas Menghemat Energi Mobil Listrik

Pengujian difokuskan pada mobil listrik van E-Transit untuk membuat bagaimana menjaga kabin mobil tetap hangat dengan pintu yang sering dibuka.

Baca Selengkapnya