Jumlah Turis Anjlok, ASITA Tawarkan Wisata Alam dan Golf

Reporter

Senin, 1 Februari 2016 20:47 WIB

Wisatawan menyusuri Pantai Pasir Putih di sisi timur Pangandaran, Jawa Barat, 30 Januari 2016. Selain snorkeling, aktivitas wisata yang juga tak kalah menarik dilakukan adalah berkeliling pantai dengan menyewa perahu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf mengatakan, sepanjang 2015 jumlah kunjungan wisatawan asing di Jawa Barat turun. Badan Pusat Statistik terakhir melansir jumlah kunjungan wisatawan asing ke Jawa Barat lewat dua pintu masuk yakni Bandara Husein Sastranegara dan Pelabuhan Muarajati Cirebon untuk Desember 2015 hanya 17.067 orang. Jumlahnya anjlok dibandingkan kunjungan wisatawan asing pada Desember 2014 yang mencapai 20.840 orang.

Wisatawan asing pada Desember 2015 dominan berasal dari Malaysia dan Singapura, masing-masing 9.921 orang dan 5.665 orang. Jumlanya turun drastis dibandingan data BPS pada 2014 yang mencatat kunjungan dari Malaysia mencapai 12.070 orang dan dari Singapura 7.343 orang.

Data BPS sepanjang 2015, jumlah kunjungan wisawatan asing ke Jawa Barat sejak Januari hingga Desember seluruhnya 160.755 orang. Sementara BPS mencatat kunjungan wisatawan asing sepanjang 2014 mencapai 181.482 orang.

Dody mengatakan, turunnya kunjungan wisatawan asing ke Jawa Barat yang dominan dari Bandara Husein dipengaruhi oleh terbatasnya terminal bandara itu yang setahun ini dalam proses pembanguan perluasan area terminalnya. “Kuncinya di situ,” kata dia, Senin, 1 Februari 2016.

Sepanjang 2015 ini BPS mencatat Tingkah Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat juga tidak bisa menembus angka 50 persen. “Tapi angkanya sudah lebih bagus dibandingkan 2014 yang rata-ratanya 43 persen. Kalau 2015 itu 47 persen,” kata Dody.

Penurunan wisatawan terjadi pula di Jawa Timur. BPS mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jatim melalui pintu masuk Bandar Udara Juanda Surabaya turun 16,75 persen atau mencapai 16.863 orang dibandingkan pada November 2015. Salah satu penyebabnya ialah semburan lava Gunung Bromo sejak November 2015.

Meskipun begitu, pelaku industri pariwisata optimistis kunjungan wisatawan mancanegara membaik tahun 2016 ini. “Bisa naik sekitar 5 sampai 7 persen,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Tur dan Agensi Travel Indonesia (ASITA) DPD Jawa Timur, Gondo Hartono kepada Tempo, Senin, 1 Februari 2016.

ASITA mengakui, wisata alam ke Gunung Bromo dan wisata Batu-Malang masih menjadi andalan Jawa Timur. “Memang sekarang di Jatim yang menonjol masih dua itu, wisata alam dan buatan di Bromo maupun Malang. Tapi trennya sekarang ke arah golf dan kuliner.”

Golf menjadi andalan Jawa Timur, di samping wisata alam dan buatan di kota Malang dan Batu. Antara lain klub golf dan resor di Ciputra, Surabaya; Finna di Pasuruan; dan Taman Dayu di Pandaan. Mayoritas merupakan wisatawan mancanegara asal Singapura dan Malaysia.

Daya tarik utama mereka sehingga mau bermain golf ke Jatim itu, ialah kurs Rupiah. “Jadi harganya lebih murah, tapi standarnya internasional,” ujar Gondo. Pihaknya mencatat, rata-rata terdapat 150 pegolf mancanegara yang datang ke Jawa Timur selama bulan Mei-November 2015 lalu.

Selain golf, kuliner Jawa Timur memiliki pesona yang tak kalah menarik wisatawan mancanegara. Wisata belanja dan kuliner itu, kata Gondo, cocok dengan karakteristik pelancong Asia yang lebih suka nongkrong di mal dan ngopi. Mal berkelas internasional dan kuliner yang unik Surabaya sangat dicari oleh wisatawan asal dua negara tersebut.

“Di Surabaya ada makanan khas yang mereka sukai, seperti sop buntut dan rujak cingur. Termasuk es krim Zangrandi yang legendaris, sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda,” tuturnya. Zangrandi merupakan kedai es krim yang didirikan seorang berkebangsaan Italia, Renato Zangrandi, sejak tahun 1930. Interiornya masih khas tempoe doeloe.

Sementara itu, wisatawan Eropa lebih menyukai obyek-obyek bersejarah seperti museum, wisata alam, dan resor.

AHMAD FIKRI | ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

23 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

7 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

9 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya