Bisnis UKM Online Tumbuh 10 Kali Lipat

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 28 Januari 2016 23:04 WIB

Ilustrasi Facebook dan Twitter/ media sosial. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bisnis usaha kecil dan menengah secara online tumbuh 10 kali lipat dalam dua tahun terakhir di Yogyakarta. Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Wahyu Tri Atmojo mengatakan setidaknya 1000 lebih pelaku UKM yang menjalankan bisnis online di Yogyakarta.

Pertumbuhan bisnis online UKM ini dihitung sejak tahun 2014. Mereka terdiri dari mahasiswa, sarjana muda, dan ibu-ibu. Pelaku UKM kerap mendatangi Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM untuk berkonsultasi ihwal bagaimana menjalankan bisnis online yang baik.

“Sebanyak 70 persen pelaku bisnis online merupakan kalangan muda,” kata Wahyu di sela acara workshop UKM di kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM Yogyakarta, Kamis, 28 Januari 2016.

Sejumlah pelaku UKM ada yang datang untuk mencari tahu bagaimana membuat bisnis onlinenya banyak dikunjungi orang. Ada juga yang bertanya bagaimana membuat tampilan produk yang menarik secara online. Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM, kata Wahyu, mendampingi 800 UMKM. Sebanyak 60 persen dari 600 UMKM berskala mikro, sisanya berskala kecil dan menengah.

Dia mengatakan sebagian pelaku UKM memanfaatkan electronic commerce atau bisnis jual beli online untuk memasarkan beraneka produk. Di antaranya kerajinan, baju, batik, tas rajut, kerajinan miniatur musik, kerajinan miniatur khas Yogyakarta, dan kuliner.

Marketing Executive Ukmmarket, Maria Mira mengatakan terdapat 700 dari 1,7 juta pelaku UKM yang menjalankan bisnis online. Mereka ada yang sudah mapan maupun menjalankan bisnis secara temporer. Ukmmarket adalah electronic commerce yang dibentuk oleh sejumlah anggota Kamar Dagang dan Industri pusat. Mereka menargetkan 1 juta UKM bisa menjalankan bisnis secara online supaya naik kelas. “Dalam beberapa tahun terakhir jumlah UKM yang memanfaatkan bisnis online naik 60 persen,” kata Maria.

Pelaku UKM yang menjalankan bisnis online merupakan kalangan muda dan orang-orang yang memasuki masa usia pensiun. Produk yang mereka jual yakni tas, sandang, dan kuliner khas daerah. Lebih dari 50 persen pelaku UKM online merupakan kalangan muda yang inovatif. Mereka secara kreatif memanfaatkan media sosial, seperti instagram. Bisnis online cukup menggiurkan. Bagi pelaku UKM yang sudah mapan menjalankan bisnis ini menurut Maria rata-rata meraup omzet Rp 5-10 juta per hari.

Maria menyatakan belum semua pelaku UKM memanfatkan internet bagi perkembangan bisnisnya secara maksimal. Menjalankan bisnis secara online tidak hanya menyangkut penguasaan teknologi. Ada banyak hal yang dapat dilakukan pelaku usaha lewat Internet, yakni untuk keperluan promosi, berpikir kreatif, dan memberikan penjelasan tentang produk dengan baik.

Nur Hidayah Erna, salah satu pelaku UKM Yogyakarta mengatakan, bisnis online menguntungkan karena lebih praktis. Ia hanya perlu menjaga kepercayaan dengan pelanggan produk batik yang ia jual. Pelanggan batik berasal dari banyak wilayah, di antaranya Jakarta, Kalimantan dan Sumatera. “Setiap bulan omzet saya rata-rata Rp 10 juta,” kata Nur.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

1 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

2 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

9 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

14 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

16 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

28 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya