Peruri Ingin Tambah Kepemilikan Saham di Securink

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 22:29 WIB

Peruri Karawang. sdr27/panoramio.com

TEMPO.CO, Karawang - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) ingin meningkatkan kepemilikan Saham di PT Sicpa Peruri Securink (SPS). Sejak 2002, Peruri berafiliasi dengan perusahaan Sicpa SA Swiss, untuk memproduksi tinta sekuriti.

"Peruri hanya memiliki 20 persen saham di PT SPS, sedangkan 80 persen sisanya dimiliki oleh perusahaan Sicpa SA Swiss," ujar Prasetio, Direktur Utama Peruri saat menggelar konferensi pers di Gedung Wahju Hagono, kompleks Perum Peruri Karawang, Kamis, 28 Januari 2016.

"Target kepemilikan saham mencapai 47 persenan lah," ucap Eddy Kurnia, Sektetaris Perum Peruri saat ditemui Tempo dalam kesempatan yang sama.

Selain memperkuat kepemilikan, Peruri menginginkan adanya transfer ilmu dari perusahaan tinta asal Swiss tersebut. "Karena yang mempunyai keahlian membuat tinta spesifik untuk sekuriti adalah pabrik Swiss itu," ucap Eddy.

Eddy menyatakan, dalam waktu dekat, Peruri akan melakukan beberapa tahapan. Dimulai dari pembicaraan dari direksi ke dewan pengawas, lanjut pengajuan kepada Kementerian BUMN selaku pemilik modal.

"Peningkatan saham di PT SPS akan jadi kenyataan jika kementerian BUMN menerima usulan tersebut," kata Eddy.

Dalam konferensi pers, jajaran direksi Perum Peruri menyatakan keinginan untuk bisa memiliki pabrik tinta di Karawang. "Akan lebih menguntungkan jika kita punya pabrik kertas cetak sekaligus tintanya," kata Prasetio.

Dalam acara itu, Peruri resmi mengumumkan strategi perusahaan di 2016. Selain itu, Peruri juga merilis logo terbarunya.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

17 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

15 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya