Menteri Pertanian Potong Rantai Pasok Komoditas Pangan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 27 Januari 2016 23:01 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan penyuluhan kepada petani setelah acara panen jagung bersama Kelompok Tani Subur Raharjo di Girinyono, Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, 4 November 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memotong rantai pasok komoditas pangan sebagai upaya mengatasi kenaikan harga pangan yang kerap terjadi.

Rekomendasi tersebut disampaikan menyusul kenaikan harga komoditas pangan sejak akhir 2015 seperti bawang merah, cabai merah, beras, hingga daging sapi.

"Supply chain yang panjang adalah salah satu penyebabnya (kenaikan harga). Maka, saran saya, kita akan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog bahwa rantai pasok ini harus dipotong untuk semua komoditas," kata Amran yang ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.

Ia menjelaskan, rantai pasokan yang panjang merupakan salah satu penyebab tingginya harga komoditas pangan di Indonesia.

Pasalnya, rantai pendistribusian pasokan komoditas pangan yang panjang itu membuat harga di tingkat petani rendah, namun melambung di tingkat konsumen.

"Strategi pemerintah adalah memotong supply chain. Jadi nanti kami akan dukung Bulog agar membeli produksi petani. (Khusus untuk bawang), dari tadinya delapan titik rantai pasok, akan dipotong tiga atau empat titik. Dipotong 50 persen," jelasnya.

Amran menuturkan, dengan memangkas rantai pasok yang panjang itu, proses distribusi pangan akan menjadi lebih singkat.

"Jadi dari petani langsung dibeli Bulog. Bulog akan pasarkan langsung ke pasar dan dari pasar langsung diserap konsumen. Itu solusinya dan ini untuk seluruh komoditas, termasuk daging sapi," ujarnya.

Kementan, lanjut dia, juga akan memberikan dukungan untuk memperluas peran Bulog terhadap komoditas pangan strategis selain beras melalui Toko Tani Indonesia sebagai etalase menjual produk petani lokal.

Menurut Amran, dipotongnya rantai pasokan yang panjang itu akan membentuk struktur pasar yang baru di mana harga pangan di tingkat petani akan terangkat, sementara harga di tingkat konsumen bisa ditekan.

"Intinya kita ingin membentuk struktur pasar baru. (Masalah harga) ini tidak akan pernah selesai kalau tidak dibenahi dari sekarang," pungkas Amran.

ANTARA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

30 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

32 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

33 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

41 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

44 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya