Menteri Susi: Perikanan Tangkap Termasuk Negatif Investasi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 27 Januari 2016 23:01 WIB

Abdul Rahman asal Tobelo menunjukkan ikan cakalang yang dibelinya dari nelayan Morotai di pulau Kolorai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, 12 November 2015. Minapolitan sendiri adalah sebuah konsep yang dilontarkan lima tahunan lalu, saat Menteri Kelautan dan Perikanan masih dijabat Fadel Mohammad. Namun Morotai kini masih jauh dari apa yang diharapkan akan terwujud. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan "perikanan tangkap" masuk dalam daftar negatif investasi dengan memasukkan ketentuan soal perikanan jenis ini ke Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.

"Kemarin dalam rapat terbatas, kami sudah menyampaikan khusus perikanan tangkap masuk dalam daftar negatif untuk investasi, baik oleh asing. Jadi barangkali bisa dimasukan dalam salah satu RUU," kata Susi dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.

Menurut Susi, usul ini didasari kekhawatiran menurunnya angka pertumbuhan bila asing diperbolehkan memasuki "perikanan tangkap".

"Karena ada kekhawatiran apa yang sudah kita punyai sekarang ini, pertumbuhan 8,7 persen ikan berlimpah, hasil tangkapan nelayan berlimpah. Apabila asing diizinkan masuk dalam perikanan tangkap akan membuat penurunan dari pertumbuhan itu sendiri," kata Susi.

Susi mengapresiasi upaya Komisi IV menginisasi penyusunan RUU tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.

"Upaya ini sejalan dengan pembangunan perikanan dan kesejahteraan nelayan, pembudidaya iklan dan petambak garam," sambung dia.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengungkapkan, saat ini undang-undang mengenai perikanan dan kelautan masih belum banyak mengatur perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam, sehingga belum memberikan jaminan kepastian hukum, keadilan dan pemerataan pembangunan bagi mereka.

Herman menyoroti kendala-kendala yang dialami nelayan, pembudidaya ikan dan petambak saat ini, antara lain tingkat pendidikan yang masih rendah, penguasaan teknologi, permodalan, kultur masyarakat, illegal fishing, sistem pemasaran yang tidak mendukung, kesulitan mendapatkan akses kredit dan perubahan iklim.

"Hal ini menyebabkan perlunya negara hadir untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi pelaku utama pemanfaat potensi sumber daya laut dan perikanan," kata Herman.

ANTARA

Berita terkait

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

10 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

40 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

40 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

41 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

54 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya