Paskah Suzetta: Pembayaran Utang IMF Belum Memungkinkan

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2006 14:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Negara/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta mengatakan percepatan pembayaran utang kepada Lembaga Keuangan Dunia (IMF) sebesar US $ 7,8 miliar (sekitar Rp 72 triliun) untuk situasi saat ini belum memungkinkan. "Saya setuju percepatan pembayaran, tapi kondisi saat ini belum memungkinkan dan harus dipikirkan dengan baik cadangan devisa kita," katanya kepada tempo di Gedung Bappennas, Rabu (15/2)Alasannya pemerintah harus memikirkan cadangan devisa negara tidak kurang dari US $ 30 miliar (setara Rp 279 triliun). Paskah menjelaskan cadangan devisa Indonesia saat ini sekitar US $ 36,5 miliar (Rp 339 triliun) apabila di bayarkan kepada IMF sebesar US $ 7,8 miliar atau sekitar Rp 72 triliun maka cadangan devisa Indonesia kurang dari US $ 30 miliar.Pemerintah terus memikirkan agar pembayaran utang IMF dapat dibayarkan dengan pertimbangan cadangan devisa sebesar US $ 30 miliar. Dalam kondisi seperti saat ini, pemerintah mau tak mau akan tetap membayar dengan cara mencicil. Sebelumnya Paskah menjelaskan, selain berkonsolidasi dengan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan soal percepatan pembayaran utang IMF, pemerintah juga sedang konsolidasi agar kondisi fiskal bisa berlanjut hingga 2007. Dengan demikian, pada 2007 nanti Indonesia sudah bisa lepas landas.Kemarin IMF menyarankan pemerintah Indonesia sebaiknya tidak mempercepat pembayaran utang karena suku bunga IMF jauh lebih murah sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan penerbitan obligasi nasional sebesar 6-10 persen.Sampai Desember 2005 total posisi utang luar negeri Indonesia sebesar US $ 61,0448 miliar (sekitar Rp 567,7 triliun. Dimana pinjaman terbesar sebesar 43,4 persen berasal dari Jepang, 29 persen dolar Amerika, 15,2 persen Euro, 2,1 persen Dolar Singapura, 2,1 persen Poundsterling dan mata uang lainya sebesar 8,2 persen. Rudy Prasetyo

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

16 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

17 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

59 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya