Menteri Jonan: Pemerintah Tak Jamin Proyek Kereta Cepat  

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 13:39 WIB

Presiden RI, Joko widodo menghadiri Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, 21 Januari 2016. Proyek kereta api cepat ini merupakan kerjasama Indonesia dan Cina. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan memastikan tidak ada jaminan pemerintah dalam megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ketiadaan jaminan itu bakal dituangkan dalam klausul kontrak konsesi pengelolaan prasarana kereta cepat yang sedang dibahas antara Kementerian dan PT Kereta Cepat Indonesia Cina. “Kami mensyaratkan itu ada dalam konsesi," ujar Jonan di Kompleks Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016.

Selain mengajukan syarat tersebut, kata Jonan, Kementerian mewajibkan perusahaan mengembalikan lokasi proyek dalam keadaan semula bila proyek mangkrak. Jonan tidak mau mangkraknya proyek monorail Jakarta terulang di megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Jangan ditinggal begitu saja," ujar Jonan.

Kementerian dan PT KCIC sudah sepakat soal durasi konsesi. Kementerian akan memberikan hak konsesi pengelolaan prasarana selama 50 tahun sejak kereta cepat Jakarta-Bandung beroperasi. "Menurut studi KCIC, return of investment (ROI) proyek kan 40 tahun. Saya kasih konsesi 50 tahun, dan mereka sudah oke," ujar Jonan.

Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengakui mereka telah sepakat soal durasi konsesi. Menurut Hanggoro, KCIC telah menghitung return of investment bisa dicapai dalam waktu 40 tahun setelah kereta cepat beroperasi. Kereta cepat ditargetkan sudah beroperasi mulai 2019. "ROI 40 tahun itu hitungan optimis," ujar Hanggoro pekan lalu.

Namun masa konsesi 50 tahun itu punya syarat tambahan lagi. Prasarana kereta cepat harus dalam kondisi bebas utang dan layak pakai ketika diserahkan. Sayangnya, Hanggoro belum merespons konfirmasi Tempo yang dilayangkan lewat telepon dan pesan pendek terkait dengan syarat-syarat konsesi yang diajukan Kementerian Perhubungan.

Biaya megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai US$ 5,585 miliar atau setara Rp 72,605 triliun dengan kurs Rp 13 ribu. Sebanyak 75 persennya atau US$ 4,1 miliar dari pinjaman pemerintah Cina ke KCIC bertenor 40 tahun dengan grace period 10 berbunga 2 persen. Konsorsium badan usaha milik negara—PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)—menguasai 60 persen saham di KCIC sehingga mereka menanggung 60 persen utang atau US$ 2,5 miliar.

Saat mencanangkan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan, Bandung Barat, pekan lalu, Presiden Joko Widodo menjamin tidak ada duit dan jaminan negara di megaproyek itu. Megaproyek tersebut murni kerja sama bisnis BUMN Indonesia dengan BUMN Cina. Jokowi juga telah berkali-kali menegaskan ketiadaan jaminan dalam megaproyek kereta cepat.

Namun Anggota Komisi Infrastruktur DPR dari Fraksi Gerindra Moh. Nizar Zahro sangsi dengan Jokowi. Menurut dia, negara pasti akan turun tangan bila terjadi sesuatu dengan BUMN. Aturan itu disebut tertuang dalam Undang-Undang tentang Keuangan Negara. "BUMN itu milik negara," ujar Nizar.

Utang swasta pun, kata Nizar, bisa menjadi tanggung jawab negara. Masih dalam Undang-Undang tentang Keuangan Negara, pemerintah bisa memberi pinjaman kepada swasta guna menyelamatkan perekonomian nasional atas persetujuan DPR. "Ingat krisis 1998. Utang swasta lebih banyak ketimbang utang pemerintah, tapi pemerintah bertanggung jawab juga sehingga ada Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)," kata Nizar.

Nizar mengklaim tidak menghalang-halangi pemerintah untuk membangun infrastruktur. Namun dia mengingatkan agar negara tidak dibebani utang tambahan yang tidak masuk kriteria mendesak.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

29 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

17 November 2023

Ignasius Jonan Dapat Penghargaan Istimewa dari Paus Fransiskus, Ini Profilnya

Ignasius Jonan mendapatkan penghargaan istimewa dari Paus Fransiskus, ini profil eks Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

19 Oktober 2023

Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis

Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

8 Oktober 2023

Menhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya

Budi Karya Sumadi menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca Selengkapnya

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

1 Oktober 2023

Diresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung

Apa saja fasilitas yang ada di Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan diresmikan

Baca Selengkapnya