TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelaksanaan sensus ekonomi 2016, Badan Pusat Statistik akan merekrut tenaga mitra. "Sekitar 300 ribu orang, merupakan tambahan lapangan kerja paruh waktu," ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo lewat pesan pendek, Senin, 25 Januari 2016.
Sasmito mengatakan rekrutmen dan seleksi petugas sensus dilakukan masing-masing BPS kabupaten dan kota. Program prioritas BPS pada 2016 adalah sensus ekonomi.
Menurut Sasmito, langkah-langkah pelaksanaan sensus ekonomi sudah dimulai pada 2014. BPS akan melaksanakan lokakarya atau workshop untuk instruktur utama pada bulan ini. "Mereka mengajar instruktur nasional sensus ekonomi pada Februari nanti," ujarnya.
Sasmito menjelaskan, instruktur sensus yang mengikuti workshop nasional kemudian mengajar instruktur daerah pada Maret mendatang. Sedangkan pada April 2016, para instruktur daerah bakal mengajar 300 ribu petugas lapangan dan pengawas lapangan. Sensus ekonomi dimulai pada Mei 2016.
Sensus ekonomi ini bertujuan mendata perkembangan sektor usaha non-pertanian. "Ini akan menjadi sensus keempat kami," tutur Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin, 14 September 2015.
Ia menyebutkan ada 14 variabel yang ingin disensus BPS yang mencakup 19 sektor usaha. Di antaranya nama dan alamat perusahaan, kegiatan, status badan usaha, upah, jumlah tenaga kerja, dan investasi. Sasmito berharap responden bisa bekerja sama dengan petugas mitra BPS di lapangan.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
10 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.