KPPU Telusuri Dugaan Kartel Bibit Ayam  

Minggu, 24 Januari 2016 13:14 WIB

Gubernur Ahmad Heryawan dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf (paling kanani) membahas tingginya harga ayam dengan pedagang saat sidak ke Pasar Suci, Bandung, Jawa Barat, 24 Januari 2016. Harga ayam di pasar masih sangat mahal dikisaran Rp 38.000 sampai Rp 39.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf mengatakan lembaganya tengah menelusuri dugaan kartel dalam perdagangan bibit ayam atau DOC. “Ada dua pemain besar, yaitu Charoen Pokphand (Indonesia) dan Java, keduanya akan menjadi fokus kami di KPPU,” katanya di sela kegiatan mengecek harga daging ayam bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Minggu, 24 Januari 2016.

Syarkawi mengatakan dugaan adanya praktek kartel itu tengah ditelusuri lembaganya. Paling cepat, Senin ini, misalnya, semua pihak yang terkait dengan rantai perdagangan ayam akan dipanggil KPPU. “Khususnya produksi ayam, dari (pemilik) parent-stock, (produsen) DOC (bibit ayam), sampai peternakan besar,” tuturnya.

Penyidik KPPU, kata Syarkawi, akan melaporkan hasil penyidikannya ke rapat komisi. Rapat pengambilan keputusan tertinggi di KPPU itulah yang kemudian akan memutuskan apakah dugaan kartel daging ayam ini akan ditindaklanjuti. “Ke perkara atau tidak.”

Penelusuran dugaan kartel DOC ini, menurut Syarkawi, didasari keprihatinan lembaganya atas kenaikan harga ayam yang terjadi sejak awal tahun ini. Harga daging ayam terus naik hingga sempat menembus Rp 40 ribu per kilogram, kendati pantauan di pasar tradisional per hari ini sudah turun menjadi Rp 36-38 ribu per kilogram.

KPPU memeriksa kenaikan harga daging ayam itu terkait dengan kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian mengenai pemusnahan “parent-stock” ayam yang ditindaklanjuti dengan kesepakatan di antara pemilik untuk mengurangi jumlah parent-stock. “Sejak September 2015, ada kesepakatan di antara pemilik parent-stock untuk memusnahkan sekitar 6 juta parent-stock,” ucapnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pemerintah daerah memantau harga daging ayam di level konsumen hingga pemasok. “Kata pedagang, harga ayam sudah turun dibanding sebelumnya yang pernah Rp 40 ribu, bahkan Rp 41 ribu per kilogram.”

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

18 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

36 hari lalu

Kasus Pinjol Pendidikan, KPPU: Suku Bunga Terlalu Tinggi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melanjutkan kasus pinjaman online (Pinjol) pendidikan ke penegakan hukum.

Baca Selengkapnya

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

47 hari lalu

PPATK dan KPPU Perkuat Kerja Sama Penanganan Pencucian Uang di Transaksi Merger serta Akuisisi

PPATK dan KPPU memperkuat kerja sama penanganan kasus pencucian uang di transaksi merger dan akuisisi.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

49 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

57 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

57 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya