Pemerintah Pasang Target 10 Juta Sambungan Air Bersih

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 23 Januari 2016 06:03 WIB

Warga membawa air bersih setelah diisi dari sumur pompa di Kawasan Manggarai, Jakarta, 9 November 2015. Ratusan warga di RW 10 Manggarai Selatan harus mengalami krisis air bersih hampir selama dua bulan terakhir ini. TEMPO/Eko siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochammad Natsir mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), pemerintah pusat menargetkan 100 persen akses air minum hingga 2019.

Upaya itu dilakukan baik melalui jaringan pipa dan non-pipa. "Bisa dikatakan aman, jika memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan," kata Natsir di Hotel Grandhika, Jumat, 22 Januari 2016.

Dalam target 2019 tersebut, rencananya sebanyak 60 persen akan dilalui pipa dan 40 persen bukan melalui jaringan pipa. Untuk merealisasikan tersebut, Natsir mengatakan, harus ada penambahan cakupan pelayanan perpipaan yang awalnya hanya 20 persen menjadi 60 persen. "Sebab itu, memerlukan tambahan 27,7 juta sambungan rumah," kata Natsir.

Untuk itu, Natsir berujar, diperlukan investasi senilai Rp 253 triliun. Dalam RPJM, alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara yang melalui Dirjen Cipta Karya hanya sebesar Rp 33 triliun atau 12 persen, sementara yang melalui Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp 14 triliun atau delapan persen, sehingga total alokasi dana sebesar 20 persen. Masih perlu menggalang sumber pendanaan lain, seperti dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, internal perusahaan daerah air minum, investasi swasta, corporate social responsibility, atau masyarakat.

Natsir menyebutkan Kementerian Pekerjaan Umum diminta untuk merealisasikan setidaknya 10 juta sambungan rumah tambahan dari 27,7 juta sambungan yang ditargetkan. Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla menekankan untuk fokus pada 10 juta sambungan rumah dan meningkatkan pelayanan dari 20 persen menjadi 35 persen. "Belum bisa mencapai 60 persen seperti yang diharapkan dalam RPJM. Ini prestasi yang cukup besar juga," katanya.

Adapun anggaran 10 juta sambungan rumah ini, Natsir mengatakan, membutuhkan dana sebesar Rp 80-100 triliun. Sementara, APBN hanya mengalokasikan dana sebesar Rp 50 triliun. Artinya, memerlukan Rp 30-50 triliun lainnya di luar non-APBN.

Natsir berharap kekuarangan itu bisa didapatkan dari pinjaman perbankan, penghapusan utang, internal PDAM, dan kerja sama swasta. "Dengan komposisi ini, maka kami akan bisa merealisasikan sepuluh juta sambung rumah," ujarnya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

12 Desember 2023

5 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia

Indonesia mempunyai banyak jalan tol yang menghubungkan beberapa daerah, berikut 5 jalan tol terpanjang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

9 November 2023

Tol Nirsentuh Diuji Coba Bulan Depan

Uji coba sistem transaksi tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Bali akan diadakan pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

1 Oktober 2023

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia Tidak Capai 10 Persen Korea, KAI Tebar 73 Ribu Tiket Promo

Terkini: Mengapa Waduk Indonesia tidak mencapai 10 persen waduk di Korea, PT KAI tebar 73 tiket promo.

Baca Selengkapnya

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

31 Juli 2023

Sistem Penyediaan Air Minum Semarang Barat Rampung, Pasok Air Bersih untuk 70 Ribu Rumah Tangga

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

20 Mei 2023

Jokowi Mulai Perbaiki Jalan Rusak Juni, PUPR Siapkan Anggaran Rp 14,6 Triliun

Presiden Jokowi akan mulai memperbaiki jalan rusak di daerah pada Juni 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siapkan Rp 14,6 tr

Baca Selengkapnya

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

5 April 2023

9 Ribu Toilet di 127 Rest Area Disediakan untuk Pemudik Lebaran

Saat Lebaran tahun lalu, hanya ada sekitar 6 ribu toilet di 127 rest area jalan tol.

Baca Selengkapnya

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

8 Januari 2023

Viral Kucing Kokom Pegawai Baru Kementerian PUPR, Ini Jabatannya

Kementerian PUPR menghebohkan publik lantaran memperkenalkan kucing bernama Kokom sebagai "pegawai baru"-nya di akun Twitternya.

Baca Selengkapnya

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

4 November 2022

Pasca-erupsi Semeru, Giliran Akses Jalan Gladak Perak Ambles karena Hujan

Gladak atau jembatan itu sudah pernah runtuh pascaerupsi Gunung Semeru 2021 dan kini sedang dalam pembangunan kembali.

Baca Selengkapnya

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

19 Mei 2022

MLFF Segera Gantikan E-Toll, Transaksi Lewat HP

Sistem pembayaran jalan tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) yang menggantikan e-toll bakal diuji-cobakan pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya