TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi, Faisal Basri, mencurigai adanya perang kepentingan dalam pembuatan proyek kereta cepat. Menurut dia, seharusnya dalam pembuatan kereta api, Kementerian Badan Usaha Milik Negara melibatkan PT Kereta Api Indonesia.
Selain itu, dia beranggapan bahwa hal ini adalah bagian dari tanggung jawab Kementerian Perhubungan. "Ada keanehan-keanehan yang harus disingkap supaya jelas," kata Faisal di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.
Menurut Faisal, pada prinsipnya kereta cepat itu ditujukan untuk penumpang. Menurut dia, penempatan di Gedebage tidak cocok. Pasalnya jarak dari Gedebage ke pusat Kota Bandung itu 1,5 jam. "Ada hal-hal rasional yang susah diterima dengan akal sehat," ujarnya.
Dampak ekonomi dari kereta cepat ini juga dipertanyakan. Menurut Faisal, saat ini kondisi perekonomian Cina tengah melemah. Hal ini menyebabkan adanya kelebihan kapasitas di industri.
Faisal mengatakan para pengusaha di Cina tengah berusaha untuk menyalurkan kelebihan kapasitasnya. "Jangan mau jadi tempat sampahnya Tiongkok," ucapnya.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Berita terkait
Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis
19 Oktober 2023
Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Ungkap Cetak Biru Rencana Kereta Cepat Jakarta Surabaya
8 Oktober 2023
Budi Karya Sumadi menyatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi Besok, Ini Fasilitas Kereta Cepat Jakarta - Bandung
1 Oktober 2023
Apa saja fasilitas yang ada di Kereta Cepat Jakarta - Bandung yang akan diresmikan
Baca SelengkapnyaIzin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang
1 Oktober 2023
Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Baca SelengkapnyaHari Ini Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai, Khusus Warga Pinggiran Jalur
15 September 2023
PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) mulai menjalankan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung gratis untuk penumpang mulai 15-30 September 2023.
Baca SelengkapnyaBos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini
14 September 2023
Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi alias Edo memastikan pasti akan ada transportasi massal yang terintegrasi di semua stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Baca SelengkapnyaJokowi Jajal Kereta Cepat Rute Halim-Padalarang, Dirut KCIC: Coba Kereta Feeder Juga
13 September 2023
Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi membeberakan rute uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dinaiki Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca SelengkapnyaPercepat Kesiapan Aksesibilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Berikut Rencana Kemenhub
9 September 2023
Kemenhub berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka percepatan kesiapan aksesibilitas Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Baca SelengkapnyaOperasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap
9 September 2023
Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menyarankan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak siap beroperasi pada 1 Oktober 2023, jangan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Terintegrasi dengan Kereta Feeder, KCIC: Jakarta-Bandung Hanya 50 Menit
5 September 2023
Integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Kereta Api Feeder akan mengkoneksikan Stasiun Halim dan Stasiun Padalarang hanya dalam 50 menit saja.
Baca Selengkapnya