IMF Prediksi Ekonomi Dunia Turun, Ini Antisipasi Indonesia

Reporter

Jumat, 22 Januari 2016 15:00 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, berdasarkan prediksi Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi dunia turun dari 3,6 menjadi 3,4 persen. "Penurunan itu karena pelemahan (ekonomi) di negara berkembang," kata dia di kantornya, Jumat, 22 Januari 2016.

Menurut Agus, negara-negara berkembang berkontribusi 70 persen terhadap perekonomian dunia. Cina, pada kuartal IV, mengeluarkan perhitungan yang menyebut pertumbuhannya pada satu tahun ini sebesar 6,9 persen. Kontribusi ekonomi Cina pada sektor jasa lebih baik dibanding manufaktur.

Namun Agus meyakini komitmen fiskal untuk pencairan anggaran sejak awal tahun berpengaruh baik terhadap ekonomi Indonesia. Pada Januari ini, sudah ada aliran dana dari luar negeri ke Indonesia sebesar Rp 5 triliun year-to-date. Meski ada penurunan dibanding tahun lalu, yaitu Rp 14 triliun, pada periode yang sama, Agus optimistis jumlah itu akan meningkat.

Adapun kondisi nilai mata uang rupiah, menurut Agus, terdepresiasi sebesar 0,93 persen year-to-date. Pada tahun lalu, secara keseluruhan, rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 11 persen. Ia menilai depresiasi itu masih tergolong baik dibanding di negara berkembang lain, seperti Turki dan Brasil.

Agus juga mengaku sudah mengantisipasi sektor likuiditas agar tetap memadai. Jika pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara, hal itu akan menarik sektor likuiditas. Jika pemerintah menyalurkan dana bagi hasil ke daerah dalam bentuk Surat Utang Negara, hal itu akan mengurangi likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sebab, daerah biasa menempatkan dananya ke BPD. Bank sentral, kata dia, akan berupaya menjaga transaksi penyaluran kredit bisa memadai.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya