Swasembada Susu, Populasi Sapi Perah Tumbuh 10 Persen

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 18:47 WIB

Peternakan sapi perah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jatim menargetkan populasi sapi perah bisa tumbuh 10 persen tahun ini. Hal itu akan ditempuh dengan cara menjaga ketersediaan pangan yang mantap serta perawatan kesehatan ternak yang baik.

Wakil Ketua GKSI Jatim Sulistyanto mengatakan dengan pertumbuhan sapi perah sebesar itu maka diharapkan dapat terjadi percepatan peningkatan produksi menuju swasembada susu. “Jika kecukupan pangan dan nutrisi bisa terjaga, mestinya target sebesar itu bisa tercapai,” katanya di Malang, Kamis (21 Januari 2016).

Pertumbuhan populasi sapi perah sebanyak itu diharapkan dari kelahiran sapi. Sementara itu, yYang menjadi masalah, total sapi milik peternak yang berjumlah178.000 ekor itu, hanya sekitar 90.000 ekor tergolong usia produktif. Problem lain, banyak gangguan dalam pasokan pangan. Pakan hijauan tidak selalu ada dalam jumlah banyak sepanjang tahun.

Pada musim kemarau, apalagi kemarau panjang, produksi pakan hijauan sangat turun sulit sehingga sulit ditemukan di lahan-lahan pertanian baik sawah maupun tegalan. Akibatnya, harga pakan hijau menjadi naik tajam. Dalam kondisi normal, harga pakan hijauan ternak hanya Rp300 per kg. Namun, saat musim kemarau bisa naik menjadi Rp700 per kg.

Dengan harga pakan hijauan ternak yang tinggi, maka kemampuan peternak membelinya juga berkurang sehingga pasokan ke ternak juga tidak bisa utuh sesuai kebutuhan pakannya. Kebutuhannya hanya bisa dipenuhi sekitar 60 persen dari kebutuhan ideal.

Begitu juga dengan pakan konsentrat. Bahan konsentrat dari katul, bungkil kopra, limbah gandum, bungkil sawit, juga terus naik sehingga harga konsentrat terus naik.

Idealnya, dengan harga susu Rp5.500 per liter, maka harga konsentrat tidak boleh lebih dari Rp2.500 per kg, namun kenyataannya harganya lebih dari angka tersebut. Dengan asupan pakan dan nutrisi seperti itu, maka sulit produksi dapat meningkat.

Saat ini, produktifitas susu sapi di tingkat peternak hanya 9-10 liter/ekor/hari, idealnya mencapai 15 liter/ekor/hari. “Padahal jika peternakannya dikelola intensif seperti yang dikelola industri pengolah susu (IPS), produksi susu bisa mencapai 27 liter/ekor/hari,” ujarnya.

Dari sisi pertambahan populasi, dengan berkurangnya asupan maka biasanya muncul problem masa kehamilan yang molor menjadi 1,5 tahun, lebih lama dari masa normal yang hanya 1 tahun.

Kurangnya pasokan pakan dan nutrisi juga berdampak sapi kurang birahi sehingga perlu ada dorongan lewat kegiatan gertak birahi dari petugas Dinas Peternakan. Program ini sudah dilakukan secara intensif oleh pemda.

Masalah pakan perlu diatasi dengan realisasi program pemerintah memanfaatkan lahan kosong milik negara untuk ditanami rumput buat pakan ternak. Namun pengolahan lahan tersebut mestinya juga ditangani pemerintah karena peternak tidak mempunyai kemampuan mengoperasikan alat-alat berat juga untuk mengebor untuk menyediakan pasokan air.

“Untuk konsentrat, mestinya pemerintah perlu menyubsidi sehingga harganya terjangkau oleh peternak,” ucapnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

13 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

24 Februari 2024

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Tangan Bionik dari Undip Dipakai Prajurit TNI, Prakiraan Cuaca, Laporan Bebas Sangkar

Topik tentang tangan bionik buatan peneliti dari Universitas Diponegoro dipakai prajurit TNI menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

23 Februari 2024

Eksklusif, Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia: Selandia Baru dan Israel di Daftar Atas, Indonesia Urutan 7

Laporan Benchmark Bebas Sangkar Asia memberikan gambaran penting tentang progres yang ada saat ini, yang menunjukkan skor rata-rata yang rendah.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

29 Desember 2023

Harvick Qolbi Mendorong Sorong Jadi Lumbung Ternak

Wakil Menteri Pertanian dorong pengembangan peternakan sapi potong di Sorong, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

1 Desember 2023

Perbedaan Daging Sapi Australia dan Lokal

Perbedaan daging sapi Australia dan lokal disebabkan oleh genetik, pakan, hingga kawasan peternakan.

Baca Selengkapnya

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

29 November 2023

Emisi CO2 Sistem Pangan Peternakan Jadi Sorotan COP28 di Dubai

Negara-negara didesak untuk mengekang industri peternakan untuk mencapai tujuan iklim.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

23 November 2023

Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku

Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.

Baca Selengkapnya

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

5 November 2023

PT Berdikari Buka Lowongan Kerja untuk Jurusan Peternakan dan Kedokteran Hewan, Simak Persyaratannya

Salah satu perusahaan BUMN, PT Berdikari (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk posisi Farm Officer.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

22 September 2023

Syahrul Yasin Limpo Sebut Tren Pencapaian Ditjen Peternakan 1 Tahun Terakhir Cukup Baik: Tapi Masih Banyak PR

Syahrul Yasin Limpo menyebut Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak.

Baca Selengkapnya